SURABAYA – Acara Gebyar Gemoy untuk pendukung capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang digelar di DBL Arena Surabaya pekan lalu sepi. Selain di Surabaya minim pendukung 02, faktor lainnya karena kesiapan panitia acara tidak maksimal.
Demikian disampaikan Pengamat Sosiolog Politik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Agus Mahfudz Fauzi, yang menyebut panitia tidak mengantisipasi akan minimnya pendukung 02 yang datang ke acara. Sehingga gedung DBL Arena yang berkapasitas sekitar 5.000, yang hadir tampak ratusan.
“Karena pertama, panitia antisipasinya kurang, maksudnya kalkulasi yang menurut panitia itu akan hadir, tetapi tidak hadir secara maksimal,” kata Agus, kepada media, Kamis, 1 Februari 2024.
Kemudian, lanjut Agus, Surabaya tidak bisa dipungkiri merupakan kandang banteng capres untuk 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Namun, kata Agus, pengerahan relawan bisa dilakukan jika persiapannya disiapkan betul oleh panitia. “Kita pahami Surabaya itu basisnya 03 (Ganjar-Mahfud), tetapi sekali lagi kalau disiapkan betul oleh panitia tidak akan begitu, kecuali semua pemuda di Surabaya definitif,” katanya.
Menurut Agus, acara semacam itu sebaiknya tidak sepenuhnya dipasrahkan kepada Event Organizer (EO), melainkan tim 02 juga harus menggerakkan pemilih 02. “Intinya adalah memang EO atau panitia itu harus bisa mendeteksi berapa jumlah simpatisan, atau relawan yang pasti. Kemudian itu dikerjasamakan dengan tim yang bukan bagian dari EO, tetapi dari tim 02 itu sendiri. Tetapi memang 02 di Surabaya itu, pendukungnya tidak sebesar 03 dan 01,” katanya.
“Bisa mendatangkan massa orang-orang yang mereka bukan pemilih sebenarnya, tapi sifatnya “massa bayaran”. Nah, ini menjadikan hal yang tidak baik dalam artian merugikan (Prabowo-Gibran), seakan-akan ada pendukungnya padahal gak taunya tidak, ini yang saya kira perlu dijadikan pembelajaran,” tambahnya.
Senada juga disampaikan oleh Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Fahrul Muzakki, yang menyebut sepinya pengunjung karena persiapan panitia kurang matang.
“Ketika ada giat yang sepi, bisa jadi karena persiapan yang kurang matang, atau terlalu banyaknya kegiatan semacam itu sehingga overload. Harusnya mendekati detik-detik akhir itu, timses memperkuat relawan maupun memperluas ceruk, khususnya milenial dan Gen Z,” katanya.
Menurut Fahrul, harusnya tim sukses 02 Prabowo-Gibran memperkuat relawan dan meperluas kekuatan khususnya milenial. “Secara umum, bahwa semakin mendekati hari H pemilihan, memang penting sekali untuk memperkuat relawan maupun basis massa calon pemilih,” tandasnya.