Indonesia Masuk Fase Ageing Population, Negara Hadir Melalui Quick Wins SIDAYA

JAKARTA – Indonesia telah memasuki era penduduk menua atau ageing population. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sekitar 12% atau 29 juta penduduk Indonesia merupakan lansia, dan persentase ini diprediksi akan meningkat hingga 20% pada tahun 2045.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, menyampaikan bahwa negara hadir secara penuh untuk mendukung pemberdayaan lansia secara berkelanjutan. Kehadiran negara, salah satunya ditandai dengan diluncurkannya Lansia Berdaya (SIDAYA). Program ini merupakan salah satu quick wins yang diinisiasi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN.

“Program SIDAYA bertujuan meningkatkan aktivitas lansia melalui kegiatan seperti sekolah, pengajian, dan olahraga untuk mengatasi kesepian dan meningkatkan kesehatan,” ujar Wihaji dalam Perayaan Ulang Tahun ke-25 Perkumpulan Juang Kencana yang berlangsung di Silver College-Haryono Suyono Center, Jakarta, Senin (11/08/2025).

“Kami ingin memastikan para lansia tetap sehat jasmani dan rohani melalui aktivitas yang menyenangkan. Kegiatan ini juga menjadi sarana menambah angka harapan hidup dan indeks kebahagiaan masyarakat senior,” tambahnya.

Anggota purna tugas pegawai Kemendukbangga/BKKBN yang berhimpun dalam Perkumpulan Juang Kencana (JuKen), merupakan bagian dari angka yang dirilis BPS tentang lansia. Juang Kencana sendiri menjadi wadah silaturahmi dan sekaligus pemberi masukan berharga bagi program kementerian.

“Pensiun bukanlah akhir dari kontribusi. Justru sebaliknya, ini adalah awal dari babak baru untuk berkarya dan berbagi pengalaman hidup yang sangat berharga. Dalam diri para pensiunan terkandung kebijaksanaan, ketekunan, dan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi penting bagi generasi muda,” ucap Wihaji.

Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana, Sudibyo Alimoeso, menyebutkan bahwa program Lansia Berdaya menekankan pada tiga unsur, yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.

“Pertama, sehat fisik, sehat mental tidak depresi, tidak menjadi demensia, atau pikun. Kalau menyendiri itu gampang pikun, jadi harus sering begini (berkumpul). Selanjutnya, mereka harus merasa aman, secure, yaitu aman dengan lingkungannya. Yang ketiga, mampu berpartisipasi, tapi syaratnya dia sehat dulu, aman, baru bisa berpartisipasi,” terang Sudibyo.

Dia juga menegaskan pentingnya menabung sejak usia muda. Hal itu dianjurkan agar lansia dapat menikmati hari tua dengan baik dan berkontribusi pada keluarga serta lingkungannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *