SUMENEP: Rapat Kerja DPD Perhimpunan Penyuluh Pertanian (PERHIPTANI) Sumenep, Madura, Jawa Timur berlangsung pada Minggu (18/12/2022). Rapat ini berlangsung cukup khidmat dan penuh keakraban.
Dalam raker tersebut PERHIPTANI memiliki atensi terhadap masalah pertanian yang ada di Kabupaten ujung Timur Pulau Madura itu. Salah satunya, berkaitan dengan hulu agribisnis (upstream agribusiness). Misalnya, kurangnya ketersedian pupuk kimia sintetis bersubsidi.
Masalah hilir agribisnis (downstream agribusiness) masuk pembahasan dalam raker ini. Ini berkaitan soal harga padi atau jagung di saat panen raya. Di mana di saat itu biasanya petani meradang karena harga yang menurun atau bisa dikatakan anjlok.
Poin-poin tersebut tentu saja menjadi perdebatan yang sangat dalam raker tersebut. Berbagai masukan ide, gagasan, pendapat di sampaikan dalam forum dimaksud. Sehingga, raker itu berlangsung dinamis dan dialogis.
Ketua DPD PERHIPTANI Kabupaten Sumenep Agus Mulyono menjelaskan, raker ini bagian dari upaya kepedulian terhadap para petani. Di mana para ahli pertanian, seperti penyuluh memberikan gagasan dan solusi dalam masalah tersebut.
“Tentu semua hasil itu akan kami sampaikan kepada stackholder agar bisa ditindaklanjuti. Sebab, masalah pertanian dan petani merupakan kewajiban kita bersama,” katanya kepada media.
Yang jelas, sambung dia, PERHIPTANI akan terus mengawal persoalan pertanian di Kota Sumekar itu. Makanya, perhimpunan ini akan terus berbuat untuk petani di Sumenep.
“Untuk mencapai itu, kita harus solid. Sehingga, penyuluh pertanian yang kami anggap kapabel bisa memberikan kontribusi nyata kontribusi para pelaku utama dan pelaku usaha pertanian” ucapnya.
Kedepan, Pria santai ini mengungkapkan, pihaknya juga akan melakuka stakeholder_pertanian untuk menguraikan beberapa simpul permasalahan di pertanian. “Intinya, raker ini soal pertanian. Dan, Alhamdulillah sudah tersusun kegiatan di 7 kegiatan, yang akan jadi atensi. Insya Allah akan dijalankan ke depan. Terencana dan terukur,” ungkapnya.