Ratusan Sekolah Rusak Akibat Banjir Bekasi, Siswa Diliburkan

Banjir besar yang melanda Bekasi beberapa waktu lalu

JAKARTA – Sebanyak 114 sekolah rusak akibat banjir di Bekasi, Jawa Barat. Kerusakan yang terjadi merata, baik untuk jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, maupun SLB.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi PKB Lalu Hadrian Irfani meminta semua pihak turun tangan mengatasi 114 sekolah yang rusak akibat banjir Bekasi. Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi memperbaiki gedung yang rusak karena diterjang air bah itu.
“Jadi, sekolah rusak karena banjir, rumah para siswa juga terendam banjir. Komplit sudah penderitaan para siswa. Semua pihak harus turun tangan,” ujarnya, Senin (10/3/2025).

Akibat kerusakan gedung sekolah, para siswa untuk sementara terpaksa diliburkan. Apalagi mereka juga menjadi korban banjir, karena rumahnya terendam air bah. Peralatan sekolah, baik buku, alat tulis, dan seragam sekolah hanyut dibawa banjir.

Sehubungan dengan hal ini, Lalu Ari mengapresiasi langkah cepat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti yang turun langsung meninjau kondisi sekolah yang terdampak banjir dan memberikan bantuan kepada para siswa.

Ketua DPW PKB NTB itu mengatakan, perbaikan sekolah harus menjadi prioritas. Selain pembersihan sekolah dari lumpur, perbaikan gedung rusak harus segera dilakukan. “Sudah harus ada data yang jelas, misalnya seberapa parah kerusakan gedung sekolah dan kira-kira berapa biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan,” ucapnya.

Tentu, pemerintah daerah tidak bisa sendirian dalam melakukan perbaikan. Pemerintah pusat juga harus turun tangan membantu menyelesaikan persoalan tersebut. Perbaikan sekolah harus dilakukan secara cepat agar para siswa bisa kembali belajar.

“Untuk itu, pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi memperbaiki sekolah yang rusak, supaya para siswa bisa segera masuk belajar,” paparnya.

Jika nanti perbaikan gedung rusak tidak bisa selesai dengan cepat, maka pemerintah harus menyiapkan tempat alternatif untuk belajar, sehingga proses belajar mengajar tetap bisa berjalan.

Mantan anggota DPRD NTB itu mengatakan, pihaknya juga akan turun ke lokasi banjir untuk memantau kerusakan sekolah. Hasil dari kunjungan itu nanti akan menjadi bahan pembahasan di Komisi X DPR RI. “Nanti kami juga akan memanggil Mendikdasmen untuk membahas sekolah rusak dan bagaimana langkah perbaikannya nanti,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *