JAKARTA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, menyambangi para korban banjir di Wisma Tanah Air dan Universitas Binawan pada Rabu (5/3/2024) malam.
Tak lama berselang giliran Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang juga datang menemani makan sahur para pengungsi. Kedatangan para pejabat ini untuk memastikan bahwa negara hadir membantu warga yang ditimpa musibah.
Dalam kesempatan ini Gus Ipul mengaku kehadirannya di tengah para pengungsi sebagai tindaklanjut dari instruksi Presiden untuk memastikan seluruh korban banjir mendapatkan perlindungan dan bantuan yang memadai. “Kami bergerak cepat sesuai arahan Presiden untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi, terutama makanan, air bersih, tempat tidur, dan layanan kesehatan, dapat terpenuhi. Tidak boleh ada warga terdampak yang kesulitan mendapatkan bantuan,” ujarnya.
Banjir yang melanda wilayah Cawang dan Cililitan sejak Senin (3/3) menyebabkan ratusan warga terdampak, terutama di RW 9, 10, dan 11 Kelurahan Cawang serta beberapa wilayah di Kelurahan Cililitan. Pada Selasa pagi pukul 08.00 WIB, posko resmi dibuka di dua titik utama, yaitu Musala dan Lobby 1 Universitas Binawan, setelah air semakin meluap dan warga mulai berdatangan ke lokasi pengungsian.
Jumlah pengungsi di Universitas Binawan awalnya mencapai 646 jiwa. Seiring dengan surutnya air, sebagian warga memilih kembali ke rumah masing-masing, sehingga jumlah pengungsi yang masih bertahan saat ini adalah 221 jiwa. Sementara itu, jumlah pengungsi di Wisma Tanah Air tercatat sebanyak 199 jiwa. Sebagian besar warga yang masih bertahan di pengungsian adalah mereka yang rumahnya belum layak huni.
Saat meninjau lokasi pengungsian, Gus Ipul banyak berinteraksi dengan para pengungsi. Ia menyapa warga yang ditemuinya, menanyakan kondisi, serta memberikan semangat agar tetap kuat menghadapi musibah ini. “Bapak ibu semua tetap tenang dalam kondisi ini, jika ada kebutuhan apa-apa segera sampaikan pada petugas di lapangan,” ujarnya.
Guna memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi, Kementerian Sosial menggelontorkan berbagai bantuan di dua lokasi pengungsian, yaitu untuk lokasi Universitas Binawan telah disalurkan 40 lembar kasur lipat, 40 lembar selimut, 30 paket kids ware, dan 100 paket makanan siap saji. Kemudian, untuk Wisma Tanah Air telah tersalurkan 99 lembar kasur lipat, 100 lembar selimut, 240 paket makanan cepat saji, dan 4 paket kids ware.
Selain bantuan logistik, Kementerian Sosial juga mengoordinasikan tim penanganan pengungsi yang terdiri dari tim logistik, yang memastikan distribusi bantuan berjalan lancar. Tim Layanan Dukungan Sosial, yang memberikan pendampingan psikososial bagi kelompok rentan, termasuk anak-anak dan lansia. Serta tim pendataan, yang terus memperbarui jumlah pengungsi serta kebutuhan mereka di lokasi.
Sahur Bareng Korban Banjir
Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang juga terpantau mengunjungi para korban banjir di wilayah Jakarta. Dia bahkan makan sahur bersama masyarakat terdampak banjir di Posko Pengungsi Universitas Binawan, Jakarta Timur, Kamis (6/3/2025) dini hari. Kedatangannya ingin memastikan bahwa negara hadir membantu warga yang terkena musibah.
Marwan datang di posko pengungsian yang menampung warga Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur itu sekitar pukul 02.30 dini hari. Legislator asal Dapil Sumatera Utara II itu langsung menyapa warga, bertanya tentang kabar, kondisi keluarga mereka, dan apa saja yang mereka butuhkan dalam situasi darurat itu. “Bagaimana kabarnya ibu? Sehat selalu ya bu. Kami ikut prihatin dengan musibah yang terjadi. Tetap sabar ya bu,” tanya Marwan kepada para pengungsi.
Dalam kesempatan itu, Marwan menyampaikan beberapa pesan kepada para korban banjir, kemudian menyerahkan bantuan kepada masyarakat. Bantuan yang diserahkan berupa pakaian layak pakai, peralatan, dan sejumlah uang.
Selanjutnya, Ketua DPP PKB bidang Sosial dan Penanganan Bencana itu mengajak masyarakat untuk makan saur bareng. Menu makan saur itu sudah disiapkan Marwan dan timnya. Ikut hadir dalam pertemuan itu perwakilan dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Marwan juga bertemu dengan para relawan dari mahasiswa Universitas Binawan.
Marwan mengatakan, kehadirannya di posko pengungsi korban banjir adalah untuk memastikan bahwa negara hadir membantu rakyat yang terkena musibah. Sebab, pemerintah mempunyai amanah untuk menyejahterakan rakyat. Untuk itu, dirinya langsung datang dan melihat langsung musibah yang dialami rakyat. “Kami dari Komisi VIII DPR RI bagian kebencanaan ingin memastikan negara hadir atau tidak. Untuk itu, saya sebagai Ketua Komisi VIII dan Ketua DPP PKB bagian kebencanaan dan sosial turun langsung melihat warga kita,” papar Marwan di sela-sela kunjungannya.
Marwan mengatakan, bencana it uterus berulang dan sudah menjadi siklus. Namun, ada juga yang disebabkan karena ulah tangan manusia. Untuk itu, pemerintah harus mengambil langkah dalam melakukan perbaikan. Misalnya, terkait pengerukan dan pelebaran sungai. “Tadi ada aspirasi, kapan dikeruk dan kapan dilebarkan?. Tentu ini tidak mudah. Tapi inilah yang dihadapi masyarakat kita,” kata Marwan.
Dia berharap pemerintah bisa mengurangi dampak bencana, atau bahkan bisa mengurangi bencana. Mungkin banjir itu akan terulang, tapi ia berharap jumlah korbannya tidak sebanyak sekarang ini. Menurut dia, hasil dari kunjungannya ke posko pengungsian itu akan dilaporkan ke DPR. Komisi VIII juga akan berkoordinasi dengan mitra kerjanya, seperti Kemensos dan BNPB untuk mengatasi persoalan tanggap darurat banjir.
“Saya sungguh berterimakasih kepada BNPB dan Kementerian Sosial. Ini bertanda negara hadir dan pemerintah cepat tanggap. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang tangguh menghadapi bencana dengan penuh kesabaran. Seandainya masyarakat kita resah, bagaimana kita menghadapinya?. Tapi ini luar biasa, ini perlu kita dukung,” pungkasnya.