Puluhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari berbagai fakultas turun ke jalan dalam aksi demonstrasi bertajuk “#AksiAntiSlot: Lindungi Generasi Muda dari Jeratan Judi Online” yang digelar di depan Gedung Rektorat UI, Kamis (29/5).
Aksi ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa UI terhadap maraknya permainan slot online yang kian mengkhawatirkan, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa. Dalam orasinya, para mahasiswa menilai bahwa slot online bukan hanya mengancam stabilitas ekonomi individu, tetapi juga menggerogoti kesehatan mental dan moral generasi muda.
“Kami di sini bukan cuma demo, tapi juga mengingatkan bahwa generasi muda sedang diserang secara halus lewat aplikasi judi online, terutama slot. Ini darurat moral dan ekonomi!” tegas Rangga Putra, Koordinator Lapangan aksi tersebut.
Gerakan Moral Mahasiswa untuk Bangsa
Aksi ini digagas oleh organisasi mahasiswa lintas fakultas UI seperti BEM UI, UI Mengabdi, serta Komunitas Digital Sehat. Dengan membawa poster bertuliskan “Slot Bukan Solusi!”, “Jiwa Muda Lebih Berharga dari Jackpot!”, hingga “Tutup Akses Slot Online Sekarang!”, para mahasiswa berkeliling area kampus sambil membagikan brosur edukatif tentang bahaya permainan slot.
Menurut data yang dikutip dalam aksi tersebut, lebih dari 60% pengguna slot online di Indonesia berasal dari rentang usia 17–25 tahun, kelompok usia yang tergolong paling rentan. Para mahasiswa pun mendesak pemerintah dan otoritas digital seperti Kominfo untuk memperketat pengawasan serta menutup akses terhadap aplikasi slot ilegal yang masih marak beredar.
Bukan Anti Game, Tapi Anti Jerat Judi
Dalam pernyataan sikapnya, para demo slot menegaskan bahwa mereka tidak anti terhadap game atau hiburan digital. Namun, mereka menolak keras penyamaran judi slot dalam bentuk “game online” yang menyasar generasi muda dengan tampilan yang seolah-olah aman dan menyenangkan.
“Ini bukan game edukatif, ini alat pemiskinan sistematis yang menyamar jadi hiburan. Banyak teman kami tergoda, kehilangan uang, bahkan putus kuliah karena kecanduan slot online,” ungkap Nabila Zahra, mahasiswa Fakultas Psikologi UI.
Desakan Terhadap Rektor dan Pemerintah
Dalam akhir aksinya, massa mahasiswa menyerahkan petisi berisi 5 tuntutan utama, yakni:
- Penutupan akses internet terhadap seluruh situs dan aplikasi slot online ilegal.
- Edukasi rutin di kampus dan sekolah mengenai bahaya judi online.
- Penerbitan surat edaran rektorat yang melarang aktivitas promosi slot online di lingkungan kampus.
- Penegakan hukum terhadap influencer dan pihak yang mempromosikan judi online secara terbuka.
- Pembuatan sistem pelaporan cepat bagi korban judi online di kalangan mahasiswa.
- Petisi tersebut langsung diterima oleh perwakilan Rektorat UI, yang berjanji akan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa.
Respon Positif dari Netizen dan Tokoh Publik
Aksi ini juga mendapat perhatian luas di media sosial dengan tagar #AksiAntiSlot dan #LindungiJiwaMuda yang sempat menjadi trending topic regional. Sejumlah tokoh publik dan aktivis digital seperti Najwa Shihab dan Deddy Corbuzier memberikan apresiasi terhadap keberanian mahasiswa UI dalam menyuarakan bahaya tersembunyi dari slot online.
Penutup
Aksi mahasiswa UI ini menjadi pengingat bahwa generasi muda tidak tinggal diam menghadapi infiltrasi digital yang merusak. Dengan semangat idealisme dan keberanian bersuara, mereka menunjukkan bahwa perlindungan terhadap jiwa muda dari jerat permainan slot online adalah tanggung jawab bersama—bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga masyarakat dan dunia pendidikan.
“Kami akan terus bergerak. Bukan untuk melawan teknologi, tapi untuk menyelamatkan manusia dari teknologi yang disalahgunakan,” pungkas Rangga dalam akhir orasinya. (***)