JOMBANG: Pabanda Wanwil Sterdam V Brawijawa, Mayor Infantri Sampak, mengecek langsung proses panen padi di Kabupaten Jombang, Tepatnya di Desa Menganto Kecamatan Mojowarno. Hal tersebut dilakukan guna memastikan keberlangsungan dari program penyerapan gabah setara beras nasional.
Pantauan di lokasi kedatangan Kabanda didampingi oleh Cabang Perum Bulog Mojokerto, Satgas Pangan Polda Jatim, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Dalam kegiatan tersebut nampak perwakilan langsung berbincang dengan para petani terkait serapan gabah dan harga pembelian gabah.
“Dengan adanya program ini Petani sangat diuntungkan, karena harga pokok pembelian Rp. 6.500 per kg sudah sangat menguntungkan bagi mereka, guna menghindari permainan yang ada di lapangan,”Ujar Pabanda Wanwil Sterdam V Brawijawa, Mayor Infantri Sampak.
Sebagai bentuk pendampingan terhadap program penyerapan gabah setara beras nasional, Babinsa menjadi ujung tombak di lapangan. “Merekalah yang akan berkoordinasi dengan pihak bulog mulai dari titik panen di mana bagaimana mekanisme pembeliannya serta sebagai sosialisasi dari program tersebut terhadap para petani,”imbuhnya.
Ditemui terpisah, Pimpinan Cabang Bulog Mojokerto Muhammad Husein menuturkan, secara kriteria pihaknya hanya mematok kondisi gabah kering panen yang akan dibeli diharga Rp. 6.500,- Perkilogram.
“Jadi untuk gabah Kering panen kondisinya yakni sudah kering dalam panen sudah bersih dan terkemas dalam karung siap angkut di pinggir jalan, kemudian akan dilakukan pengecekan kondisi gabah tersebut tidak spesifik,”Ujarnya.
Pihaknya berharap agar hingga akhir masa target di bulan April, dapat mengoptimalkan dan memaksimalkan target yang telah diberikan di tingkat nasional. “Kita bersama dengan Kodim serta Instasi terkait harapannya mampu secara maksimal dan optimal dalam penyerapan gabah nasional,”Pungkansya.