TECHNO  

Mahasiswa Universitas Jember Ciptakan Kapal Pintar Tanpa Awak

JEMBER – Para mahasiswa Universitas Jember berhasil menciptakan kapal pintar tanpa awak yang dirancang untuk memantau aktivitas laut secara otomatis menggunakan sensor pintar, kamera pengintai, dan sistem kecerdasan buatan (AI).

Kapal yang diberi bernama Guardian of The Sea ini memiliki kemampuan mengirim semua data hasil pengawasan secara real-time dan disimpan dengan sistem blockchain, sehingga menjamin keamanan serta transparansi informasi.

“Kapal ini juga ramah lingkungan, karena menggunakan panel surya sebagai sumber tenaga utama. Energi terbarukan tersebut memungkinkan kapal beroperasi lebih lama tanpa bahan bakar fosil, sekaligus mendukung pengawasan laut berkelanjutan yang rendah emisi karbon,” ujar Nugroho Tri Purnomo, ketua tim Guardian of The Sea.

Inovasi Guardian of The Sea dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Jember dalam skema Program Kreativitas Mahasiswa bidang Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK). Tim tersebut terdiri dari Nugroho Tri Purnomo (ketua, Fakultas Pertanian 2022), Farrel Satyatma Waliyyin Yustaf, Risky Adwitiya Anggara, Yora Serena br. Nainggolan (Fakultas Pertanian 2023), dan Jermia Edonie (Fakultas Ilmu Komputer 2022).

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki laut yang membentang seluas dua pertiga wilayahnya. Potensi ini menjadi sumber ekonomi besar, namun juga menghadapi tantangan serius seperti penangkapan ikan ilegal, pencemaran laut, hingga lemahnya sistem pengawasan di wilayah perairan terpencil.

Menjawab permasalahan tersebut, Guardian of The Sea dirancang sebagai sistem pengawasan laut yang efisien dan memadai untuk diterjunkan di berbagai kondisi perairan Indonesia. “Kami ingin menghadirkan solusi nyata yang tidak hanya mengutamakan teknologi, tetapi juga keberlanjutan lingkungan,” urainya.

Ia menambahkan, meskipun masih berupa gagasan atau konsep, Guardian of The Sea telah memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai bentuk pengakuan atas orisinalitas video gagasan kosntruktif dan potensi pengembangannya. Penyelesaian pembuatan video ini didukung oleh Program Studi Agribisnis dalam Laboratorium Komputasi dan Sistem Informasi (KSI).

Koordinator Program Studi Agribisnis, Agus Supriono, S.P., M.Si. menyebutkan bahwa mahasiswa Pertanian memiliki wawasan di semua sub sektor pertanian, salah satunya adalah Perikanan yang perlu dijaga keberlanjutannya melalui inovasi yang sudah digagas oleh Tim PKM-VGK.

Oleh sebab itu, Tim Pelaksana berharap inovasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan lembaga riset terkait, agar bisa diterapkan dalam sistem pengawasan laut Indonesia.

“Kami ingin karya ini tidak berhenti di laboratorium. Harapan kami, Guardian of The Sea bisa benar-benar diterapkan untuk membantu aparat maritim menjaga laut Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Ir. Indah Ibanah, S.P., M.Si., Dosen pembimbing tim Guardian of The Sea, menilai proyek ini sebagai bentuk nyata kolaborasi lintas disiplin di lingkungan Universitas Jember.

“Mereka berhasil menggabungkan aspek pertanian, teknologi informasi, dan keberlanjutan lingkungan dalam satu karya. Ini menunjukkan mahasiswa UNEJ memiliki semangat inovatif sekaligus tanggung jawab sosial terhadap isu nasional,” terangnya.

Ia juga menuturkan, selain menjawab isu pengawasan laut, proyek Guardian of The Sea juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *