Kasus Keracunan MBG Terus Terulang, Saatnya Evaluasi Mendalam

JAKARTA – Berulangnya kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) di berbagai daerah harus menjadi momentum evaluasi agar tidak menciderai program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Selain deretan kasus yang mendahului, insiden terbaru menimpa ratusan anak di Bogor yang diduga keracunan akibat bakteri Escherichia coli dan Salmonella usai mengonsumsi MBG.

“Kami turut prihatin dengan adanya kasus keracunan tersebut. Program MBG ini merupakan program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Jangan sampai program unggulan ini tercederai karena beberapa hal yang seharusnya dapat diantisipasi dan dicegah terjadi. Kami minta dilakukan evaluasi mendalam agar kasus tak berulang,” ujar anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, Jumat (16/5/2025).

Dia menjelaskan evaluasi mendalam sangat krusial untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang telah muncul, serta memitigasi solusinya. “Jika evaluasi secara mendalam dilakukan dalam pelaksanaan MBG, saya yakin bahwa tujuan awal Presiden dalam pelaksanaan MBG ini bisa tepat sasaran,” lanjut Ketua Fraksi PKB MPR ini.

Neng Eem menyoroti pentingnya memastikan kesegaran bahan baku, ketepatan proses memasak, dan kecepatan konsumsi makanan setelah dikemas atau dimasak sebagai langkah antisipasi keracunan.

“Faktor kebersihan juga harus menjadi prioritas. Tidak hanya kebersihan makanan saja tetapi juga kebersihan kemasan makanan. Semua ini harus menjadi perhatian dan prioritas. Jangan anggap remeh kebersihan ini karena berdampak pada kesehatan anak yang mengkonsumsi MBG,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Neng Eem mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan evaluasi berkala setiap tiga atau enam bulan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) guna menjaga kualitas pelayanan. Evaluasi berkala dinilai efektif dalam mencegah berulangnya kasus serupa. Ia juga menekankan pentingnya SPPG mematuhi aturan yang ditetapkan BGN, dan BGN diminta memberikan teguran atau sanksi jika terjadi pelanggaran.

“Saya yakin BGN telah menerapkan SOP keamanan pangan yang ketat serta manajemen resiko untuk mendukung pelaksanaan MBG ini. Saya meminta agar semua pihak sama-sama mendukung agar amanah Presiden ini bisa terlaksana dengan baik,” pungkas Neng Eem.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *