JEMBER – Universitas Jember (UNEJ) mengirim 10 mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk mengikuti program Kuliah Kerja Pengenalan Lapangan Persekolahan (KK-PLP) Internasional di Malaysia.
Mereka akan melaksanakan KK-PLP di Sekolah Indonesia di Malaysia lalu dilanjutkan dengan pengabdian di Sanggar Belajar Kuala Lumpur, sebuah inisiatif pendidikan bagi anak-anak Indonesia di luar negeri.
Program KK-PLP Internasional ini bukan hanya kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan mengajar, tetapi juga untuk memperluas wawasan budaya dan merasakan langsung tantangan serta dinamika pendidikan di lingkungan internasional.
“Mereka akan menjadi duta UNEJ dan Indonesia, memberikan kontribusi nyata di Sanggar Belajar Kuala Lumpur. Ini adalah pengalaman berharga yang akan membentuk mereka menjadi pendidik yang lebih matang dan berdaya saing global,” ujar Rektor UNEJ, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM., ASEAN Eng saat melepas rombongan, Jumat (11/7/2025).
Iwan Taruna berharap kegiatan yang dilaksanakan ini dapat berjalan lancar dan menjadi pembelajaran, juga kompetensi yang baru sehingga bisa menambah nilai lebih bagi mahasiswa. Dia juga memberi nasehat kepada 10 mahasiswa tersebut untuk menjaga sikap dan etika, karena membawa nama baik institusi juga negara Indonesia. Mereka juga diminta untuk terus melakukan koordinasi dengan pembimbing agar tetap terarah dalam melaksanakan kegiatan tersebut sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Selain 10 mahasiswa, program KK-PLP kali ini juga melibatkan 12 dosen pendamping dari program studi Pendidikan IPA FKIP UNEJ. Para dosen ini tidak hanya akan mendampingi mahasiswa, tetapi juga akan turut serta dalam kegiatan pengabdian masyarakat di Sanggar Belajar Kuala Lumpur, berbagi keahlian dan pengalaman mereka.
Sebelum keberangkatan, para peserta telah menerima pembekalan intensif mengenai kurikulum, adaptasi budaya, dan metode pengajaran yang sesuai dengan kondisi di Sekolah Indonesia di Malaysia maupun di Sanggar Belajar Kuala Lumpur. Program KK-PLP ini akan berlangsung selama Juli hingga September 2025, memberikan waktu yang cukup bagi mahasiswa dan dosen untuk berinteraksi, mengajar, dan beradaptasi dengan lingkungan baru.