MALANG – Pandemi Covid-19 telah berimbas ke berbagai aspek ekonomi masyarakat, khususnya sektor pariwisata.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dari Januari hingga September 2021, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tercatat hanya 1,19 juta kunjungan atau menurun 67% dari tahun sebelumnya.
Hal ini dikarenakan aturan pembatasan yang masih diterapkan oleh pemerintah. Kabar baiknya, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, wisatawan domestik akan menjadi penyelamat pariwisata Indonesia pada periode pemulihan ini.
Sebagai salah satu tujuan destinasi wisata domestik, Malang menyuguhkan pengalaman berwisata yang menarik dan terjangkau didukung dengan cuaca yang sejuk. Letaknya yang dikelilingi oleh beberapa pegunungan di Jawa Timur sekaligus menjadikan Malang sebagai tempat yang ideal untuk dikunjungi bagi siapa saja yang ingin melepas penat dari hiruk pikuk dan keramaian ibu kota.
Malang juga menjadi kian menarik mengingat kota ini berlokasi tidak jauh dari Gunung Bromo sebagai salah satu obyek wisata alam andalan di Pulau Jawa yang menyuguhkan pemandangan yang indah.
Sebelumnya, Malang sempat menjadi kota yang terkena dampak signifikan akibat pandemi Covid-19. Menurut Wali Kota Malang, Sutiaji, sepanjang tahun 2020 hanya terdapat 698.396 wisatawan di Kota Malang. Angka ini jauh dari angka normal yaitu sekitar 5 juta wisatawan per tahun.
Tetapi seiring melandainya kasus Covid-19, sektor pariwisata diprediksi dapat berangsur membaik pada tahun mendatang. Saat ini, Malang sendiri tengah bersiap untuk membuka kembali tujuh destinasi wisata yang sempat ditutup mengikuti kenaikan status PPKM pada puncak pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
Ketujuh tempat wisata tersebut yaitu Lembah Indah Malang di Kecamatan Ngajum, Pantai Balekambang di Kecamatan Bantur, Sanankerto di Kecamatan Turen, dan Wisata Bendungan Selorejo di Kecamatan Ngantang.
Menyambut tren pemulihan tersebut, Bobobox turut meresmikan cabang barunya di Kota Malang yang berlokasi di Jalan Merdeka, Malang. Hotel ini memiliki kapasitas 64 pods dengan 14 pods single dan 50 pods double. Hotel kapsul yang dilengkapi dengan teknologi Internet of Things (IoT) ini merupakan cabang ke-16 sejak Bobobox meluncurkan hotel pertamanya pada 2018.
Di samping itu, Bobobox juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung berupa communal area untuk tetap mendukung produktivitas tamu selama menginap di Bobobox, 24 hours lobby, online check-in dan check out, serta QR key untuk meminimalisasi sentuhan tangan.
CEO dan Co-Founder Bobobox, Indra Gunawan mengatakan “Saat ini kita tengah memasuki fase bounce back ekonomi, seiring menurunnya tren kasus Covid-19 di Indonesia selama tiga bulan terakhir. Dengan geliat sektor pariwisata di Indonesia – khususnya di Malang – yang kini mulai kembali bangkit, Bobobox sebagai the next generation of lifestyle company berupaya untuk menjadi sebuah locomotive di industri pariwisata dengan menyediakan fasilitas akomodasi yang nyaman dan terjangkau bagi para wisatawan.”
Sebagai cabang terbaru, Bobobox Malang sendiri menjadi satu-satunya cabang Bobobox yang beroperasi di wilayah Jawa Timur.
“Dengan adanya Bobobox di Malang, Bobobox kini siap melayani seluruh pelanggan di Pulau Jawa, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur,” kata Indra.
Sebelumnya, Bobobox juga telah meresmikan cabang barunya di ITC Kuningan, tepatnya pada 8 Desember 2021. Pods tersebut berlokasi tepat di dalam kawasan perbelanjaan yang dikelola oleh Sinar Mas Land yang berlokasi di Jalan Profesor Satrio No. 25 Jakarta Selatan. Dengan begitu, hingga saat ini Bobobox sudah memiliki 16 pods yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Malang.