6 Tokoh Inspiratif Raih PWI Jombang Award 2025: Dorong Ketahanan Pangan dan Ekonomi Lokal

JOMBANG : Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jombang menganugerahkan PWI Jombang Award 2025 kepada enam tokoh yang dinilai konsisten menginspirasi dan berkontribusi aktif dalam ketahanan pangan serta roda ekonomi masyarakat. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen, konsistensi, dan prestasi mereka.

Ketua PWI Jombang, Muhammad Mufid, dalam Malam Puncak HPN PWI Jombang di Pendopo Kabupaten Jombang, menyampaikan bahwa penghargaan ini diberikan kepada individu, pemimpin institusi, lembaga pendidikan, maupun organisasi masyarakat yang menunjukkan keunggulan di bidangnya. Isu ketahanan pangan dan lingkungan hidup menjadi basis penilaian utama tahun ini.

“penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi terhadap individu, pemimpin institusi, lembaga pendidikan, maupun organisasi masyarakat yang dinilai memiliki nilai lebih, atau mempunyai keunggulan pada suatu bidang baik dari komitmen konsistensi dan keberlanjutan maupun atas prestasi yang mampu diraih,”Ujarnya. Selasa, 27 Mei 2025.

Mufid berharap para penerima penghargaan ini dapat terus menginspirasi masyarakat Jombang untuk berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.

“kami berharap kedepannya para tokoh penerima penghargaan ini bisa mengapresiasi masyarakat lain di kabupaten Jombang untuk terus berinovasi mengeluarkan ide-ide cemerahannya supaya bisa menimbulkan manfaat untuk pembangunan kabupaten Jombang,”

Berikut adalah enam tokoh penerima PWI Jombang Award 2025:

* Bupati Jombang Warsubi: Diberikan penghargaan Pemimpin Kreatif dan Inovatif Bidang Ketahanan Pangan atas program “Pro Abah: Kobarkan Sinergi” yang berhasil mendorong pembangunan inklusif dan kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi pemerintah dan dunia usaha.

* KH. Ahmad Masrukh (Pengasuh Pondok Pesantren At-Tahdzib): Menerima penghargaan Tokoh Inovatif Ketahanan Pangan Berbasis Pesantren karena berhasil menjadikan pesantrennya sebagai penggerak ketahanan pangan, termasuk melalui budidaya ikan lele dan bawal yang sukses secara nasional.

* Ibu Arwigati (Ketua Lumbung Paceklik Dusun Banjarsari): Diganjar penghargaan Tokoh Pelestari Tradisi Ketahanan Pangan Berbasis Komunitas. Beliau sukses mengembangkan lumbung pangan yang dimulai oleh orang tuanya sejak 1938, kini menopang ratusan warga dengan inventaris gabah 10 ton.

* Arum Wismaningsih (Pembina Komunitas Polisi Air): Meraih penghargaan Tokoh Penggerak Pelestarian Lingkungan Berbasis Komunitas. Dedikasinya dalam membina Komunitas Polisi Air di Wonosalam sejak 2010 telah menumbuhkan kesadaran ekologis dan menjaga kebersihan sungai.

* Hj. Maftuhah Mustiwowati (Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam): Diberikan penghargaan Tokoh Penggerak Pelestarian Lingkungan Berbasis Pesantren. Ning Ika, sapaan akrabnya, menginisiasi berbagai program “Taubat Ekologi” seperti pemilahan sampah, ecobrick, sedekah sampah, hingga sedekah jelantah di lingkungan pesantren.

* Sudarmaji (Kepala Desa Pakel): Dianugerahi penghargaan Tokoh Pelestari Tradisi Pelestarian Lingkungan Berbasis Komunitas. Beliau aktif melestarikan tradisi kuno seperti “Tumpak Tandur Bumi Wono Ndadari” (menanam pohon setiap kelahiran anak) dan “Tumpengan Ponco Thuk” (menjaga mata air), yang berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *