Mahasiswa UNEJ Raih Gold Award di NTU International Bridge Design Competition 2025

JEMBER – Para mahasiswa UNEJ berhasil meraih Gold Award dalam kompetisi NTU International Bridge Design Competition (BDC) 2025 yang digelar di Nanyang Technological University (NTU), Singapura pada 12 – 13 April 2025. Santika Anggun Nurkarima, Aldi Firmansyah, David Novaryano yang tergabung dalam tim Vizyandru Logawa berhasil menyisihkan 172 tim yang ikut berkompetisi pada tahun ini.

Kompetisi bergengsi ini berfokus pada inovasi dan keunggulan dalam desain struktur jembatan yang menarik partisipasi dari mahasiswa teknik sipil terbaik.

“Dari 172 tim, kami menjalankan seleksi tahap awal untuk menuju pemeringkatan 70 besar yang mana kami mendapatkan urutan seleksi nomor 2. Setelah seleksi 70 finalis menuju babak 10, diberikan studi kasus terbaru yang harus dipecahkan 1 jam sebelum perakitan jembatan dimulai dan pada 10 besar kami mendapatkan peringkat pertama. Setelah seleksi 10 besar untuk menuju 5 besar harus menghadapi presentasi dan tanya jawab dengan skor yang harus didapatkan yaitu 20%. Dari hasil perekapan nilai 10 besar dan 5 besar, Alhamdulillah Team Vizyandru Logawa mendapatkan juara Gold Award,” kata Santika selaku ketua tim.

Dalam kompetisi ini tim Vizyandru Logawa mengalahkan empat perguruan tinggi di seluruh Asia. “Adapun para pemenangnya yaitu pertama tim Vizyandru Logawa, kedua Petra Civil University, ketiga dari Institut Teknologi Sepuluh November dilanjut oleh Universitas Indonesia sebagai kategori Best Design dan yang terakhir adalah Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Malang kategori Consolation,” imbuhnya.

Sementara itu, Dr. Ketut Aswatama Wiswamitra, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing tim Vizyandru Logawa, menyatakan bahwa persiapan untuk menjadi pemenang dari kompetisi ini merupakan sebuah tradisi turun menurun dari angkatan sebelumnya, karena UNEJ dari tahun-tahun sebelumnya juga telah memenangi kompetisi ini.

“Ilmu apa yang kami berikan dari kakak tingkatnya itu ditransfer dengan baik ke adik-adiknya dan itu menjadi tradisi, sampai akhirnya dari kami telah mengetahui arah kemenangan dari kompetisi ini. Kami juga telah diasah oleh berbagai lomba sehingga dari beberapa perlombaan yang telah kami ikuti itu menjadi evaluasi bagi kami,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *