JAKARTA – Proses produksi pesawat Airbus A400M yang dipesan TNI Angkatan Udara sudah memasuki tahap akhir. Pesawat yang mampu mengangkut muatan hingga 30 ton, termasuk helikopter dan kendaraan militer, sejauh 2.400 mil laut ini telah memasuki Lini Perakitan Akhir/Final Assembly Line (FAL) di Seville, Spanyol.
Aaron Chong selaku Asia-Pacific Communications menyatakan pencapaian ini merupakan langkah besar dalam proses produksi pesawat A400M yang dijadwalkan akan tiba di Indonesia pada akhir tahun 2025.
Pada fase perakitan ini, beberapa tahap produksi pesawat A400M telah dirampungkan, termasuk penyambungan Horizontal Tail Plane (HTP) dengan Vertical Tail Plane (VTP) serta pemasangan sayap ke badan pesawat.
Pesawat dengan nomor produksi MSN148 ini selanjutnya akan menjalani pemasangan mesin dan perangkat lunak, diikuti oleh serangkaian uji coba fungsional, sebelum mesinnya dinyalakan untuk pertama kali.
Selain itu, pesawat A400M kedua untuk Indonesia, MSN150, kini juga sedang dalam produksi dan akan segera menyusul ke tahap perakitan akhir. Kedua unit A400M tersebut dipesan oleh Kementerian Pertahanan Indonesia pada tahun 2021. Kehadiran pesawat A400M akan meningkatkan fleksibilitas operasional TNI Angkatan Udara secara signifikan, mendukung berbagai misi strategis dan taktis, bantuan kemanusiaan, evakuasi medis, serta misi pengisian bahan bakar di udara.
Pesawat A400M mampu mengangkut muatan hingga 30 ton, termasuk helikopter dan kendaraan militer, sejauh 2.400 mil laut. Pesawat ini juga dapat beroperasi di landasan yang tidak beraspal, sehingga andal dalam mendukung misi tanggap bencana. Selain itu, A400M juga berfungsi sebagai platform pengisian bahan bakar di udara yang kompatibel dengan berbagai jenis pesawat, mendukung keberlangsungan operasi di udara.