SUMENEP: Kebudayaan dan kesenian yang ada di Kabupaten Sumenep nyatanya unik-unik. Baru-baru ini, warga di Kecamatan Giliraja, menggelar karapan sapi betina.
Padahal kebiasaannya, sapi yang di balap itu adalah sapi jantan.
Ternyata karapan sapi betina di pulau gili rajah, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur adalah kesenian atau kebudayaan yang turun temurun mulai nenek moyang sampai sekarang.
Bahkan kerapan sapi betina ini bisa di bilang unik karena tidak ada di daerah lain kecuali di pulau gili rajah. Di mana sapi betina ini di hiasi dengan pakaian yang sangat bagus bahkan kadang di iringi gamelan saronin.
Kerapan sapi betina tersebut di mulai ketika musim kemarau dengan bentuk arisan tiap minggu secara bergiliran, disatu sisi kegiatan tersebut melestarikan budaya dan jugak meningkatkan kerukunan dalam bermasarakat dan juga sekaligus menambah sektor ekonomi di bidang ternak sapi,
karena harga sapi tersebut tidak murah, harganya bisa mencapai ratusan juta satu ekornya yang ikut kerapan sapi betina.
“Dalam acara kerapan sapi betina ini di mulai dari pembajaan tanah dulu dan diahir dengan acara di larikan (ekerrap) bersama dengan alat bacaknya (sengkel) dengan di atur oleh pemandu /MC” Kata Elma Ketua Penyelengara Kerapan Sapi Betina.
Pihaknya juga berharap agar kesenian kerapan sapi betina tersebut untuk dilestarikan dan dapat perhatian dari pemerintah kabupaten sumenep.
“Kami berharap PEMKAB Sumenep melirik budaya kesenian kerapan sapi betina di pulau gili rajah dan kalau bisa di masukkan ke kalendet event tahunan karena hal ini perlu di lestarikan dan di promosikan, ” Tuturnya.
Untuk diketahui, kerapan sapi betina ini tergabung dalam komonitas yang bernama Karya Famili Yang Ada di Desa Banbaru dan banyak di gemari masyarakat yang ada di pulau gili rajah tidak sedikit pengunjung masyarakat gili rajah untuk menyaksikan kerapan sapi betina ini ratusan orang yang hadir walaupun rela untuk berpanas panasan.