SUMENEP: Anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Haji Latib mengatakan, penting menciptakan strategi untuk pengembangan para pelaku ekonomi kreatif untuk menghadapi era disrupsi. Sehingga para pelaku usaha ini bisa membangkitkan ekonomi.
“Kami berupaya untuk menghidupkan kembali semangat berkarya dalam menghadapi era disrupsi yang muncul akibat Pandemi Covid-19,” katanya.
Anggota Komisi III DPRD Sumenep ini menuturkan, pihaknya khawatir resesi ekonomi global ini berdampak ke Indonesia, termasuk merambah ke Kota Sumekar ini. Sehingga, duperlukan langkah antisipasi sejak dini agar tidak berdampak fatal bagi kehidupan ekonomi masyarakat.
“Harus ada antisipasi, agar tidak berefek pada pederitaan rakyat yang ditandai dengan massifnya angka kemiskinan, termasuk munculnya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan lainnya. Ini perlu ada langkah preventif,” jelasnya.
Ketua Fraksi PPP ini mengungkapkan, pemerintah harus berpikir pada penekanan inflasi di tengah masyarakat. Yakni, salah satunya dengan membangun ekonomi model baru, termasuk menggerakkan sektor-sektor baru dalam perekonomian.
“Membangun sektor baru dibidang perekonomian kita. APBD juga tidak lagi berpikir hanya sebatas infrastruktur melainkan sektor lain yang bisa menkan inflasi,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya mengusulkan revitalisasi penguatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Salah satunya, mengembalikan PKL (Pedagang Kaki Lima) ke Taman Adipura. Namun, dibuat dengan pola baru dengan tidak menghilangkan kesan keindahan taman adipura ini.
Pada substansinya, pemerintah harus berperan aktif ikut mendorong pergerakan ekonomi utamanya berkaitan kebijakan pemerintah pusat. Sementara juga mencari formula kebijakan yang mampu menggerakkan ekonomi untuk peningkatan pendapatan masyarakat.
“Pemerintah tidak boleh berpangku tangan dengan resesi global yang akan mengancam. Kebijakan harus mampu bermuara mengatasi reses global ini,” tandasnya.