5 makam keramat untuk tempat ziarah di Sumenep yang menarik untuk dikunjungi. Terlebih lagi saat libur lebaran. Beberapa tempat ziarah tersebut merupakan situs sejarah yang erat hubungannya dengan Kabupaten di Pulau madura ini.
Kabupaten Sumenep menyimpan segudang potensi. Selain Wisata Religi, Kabupaten yang berada di ujung pulau Madura ini juga memiliki pantai yang indah. Untuk Pantai-pantai di kabupaten Sumenep akan diulas selanjutnya. 5 makam Keramat di Sumenep ini makam para tokoh yang yang banyak berperan bagi masyarakat Sumenep khususnya.
Asta Joko Tole
Asta Joko Tole berada di Kecamatan Manding sekitar 20 menit kearah utara dari Kota Sumenep. Jokotole yang pernah memerintah di Sumenep bergelar Pangeran Setyodiningrat III. Ia memerintah di Sumenep sekitar tahun 1415 M. Saat itu, datanglah musuh dari negeri Cina yang dipimpin oleh Sampo Tua Lang (Dempo Awang) dengan berkendaraan kapal yang dapat berjalan di atas Gunung di antara bumi dan langit atau dikenal sebagai perahu terbang.
Di dalam peperangan itu Pangeran Setyoadiningrat III mengendarai kuda terbang. Saat perang, Cambuk Joko Tole mengenai Dempo Awang beserta perahunya sehingga hancur luluh ke tanah tepat di atas Bancaran. Tempat jatuhnya itu bernama Bâncarlaan di Bangkalan. Sementara Piring Dampo Awang jatuh di Ujung Piring yang sekarang menjadi nama desa di Kecamatan Kota Bangkalan. Sedangkan jangkarnya jatuh di Desa/Kecamatan Socah. Saat ini kuda terbang menoleh kebelakang menjadi lambang kabupaten Sumenep.
Asta Katandur
Asta Katandur merupakan asta dari pangeran Katandur atau dikenal sebagai Syekh Ahmad Baidawi ini merupakan putra dari Pangeran Pakaos yang merupakan cucu dari Sunan Kudus.Beliau mendapat gelar Pangeran Katandur karena merupakan penyebar Agama Islam yang menggunakan keahliannya di bidang petanian sebagai media untuk menyebarkan Agama Islam.Katandur berasal dari kata ” Tandur ” yang berarti ahli menanam atau ahli pertanian.
Asta Pangeran Katandur berada di kecamatan kota Sumenep, tepatnya di belakang perumahan giling Sumenep. Seperti Pasarean/Asta seorang yang dianggap wali dan berjasa lainnya setiap hari tidak pernah sepi dari peziarah.
Asta Tinggi
Asta Tinggi merupakan kawasan pemakaman khusus para pembesar kerajaan, seperti raja, kerabat raja, dan para anak keturunannya yang berlokasi di kawasan dataran tinggi bukit Kebunagung dengan artian kebunnya orang Agung (kebunnya Raja), sekitar 2,5 kilometer dari pusat kota Sumenep. Asta yang awal pembangunannya direncanakan oleh Panembahan Somala dan baru dapat direalisasikan oleh Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I dan Panembahan Natakusuma II ini dibangun sekitar tahun 1750 Masehi. Apabila dilihat dari kawasannya, Asta Tinggi memiliki 7 kawasan yang terdiri dari: Kawasan Asta Induk, Kawasan Makam Kiyai Sawunggaling, Kawasan Makam Patih Mangun, Kawasan Komplek Makam Kanjeng Kiyai Raden Adipati Suroadimenggolo, Kawasan Makam Raden Adipati Pringgoloyo, Kawasan Makam Raden Tjakrasudibyo, dan Kawasan Makam Raden Wongsokoesomo.
Asta Yusuf
Asta Yusuf adalah sebuah makam dari seorang penyebar agama islam di Kabupaten Sumenep yang sering dikunjungi oleh Peziarah dari berbagai daerah.Terletak di Pulau Talango sekitar 20 menit dari Kota Sumenep menyeberang melalui pelabuhan Kalianget
Asta K. Faqih
Asata K. Faqih Berada di desa Lembung Barat Kecamatan Lenteng sekitar 11 km ke arah barat dari Kota Sumenep. K. Pekke atau K. Faqih dikenal sebagai ulama besar di Bidang Ilmu Fiqih.