Nu’aiman Kali ini mengerjai Orang Buta di Masjid. Bahkan Karena Ulahnya itu, Khalifah Usman Nyaris Pingsan karena ulah Nu’aiman. Sikap usil Nu’aiman tidak hilang meski Kanjeng Nabi Muhammad SAW wafat. Bahkan, sejumlah sahabat, kerap menjadi korban karena ulah Nu’aiman ini.
Suatu ketika ada orang buta yang berada di sekitaran Masjid. Orang buta tersebut meminta tolong kepada Nu’aiman yang saat itu berada di Masjid tersebut. Orang buta itu, sebut saja Si Fulan ini meminta tolong kepada Nu’aiman agar diantarkan ke toilet untuk kencing.
Nu’aiman kemudian menuntun si Fulan ini. Hingga suatu ketika mereka berdua berhenti.
“Apakah ini sudah di toilet,” kata si Fulan memastikan karena ia tidak bisa melihat
“Iya ini sudah di toilet masjid, silahkan buang air,” kata Nu’aiman sembari meninggalkan si Fulan.
Jangan bayangkan masjid zaman dulu seperti masjid zaman sekarang. Masjid zaman dulu tidak beralas keramik. Alasnya adalah tanah. Nu’aiman menuntun Si Fulan tersebut ke Imaman masjid. Di tempat itulah dia langsung buang air karena dianggap sudah berada di toilet berkat arahan dari Nu’aiman.
Kontan saja, sikap Si Fulan Buta ini membuat heboh sejumlah sahabat dan warga yang ada di masjid waktu itu. Meraka, langsung berteriak bahwa tempat ada yang mengencingi. Akibat teriak itu, hingga si Fulan buang air.
Si Fulan Buta ini menangis sejadi jadinya karena telah dikerjai oleh Nu’aiman. Ia juga menceritakan peristiwa bertemu dengan seseorang yang menuntunkan ke Imaman masjid yang ditunjukkannya sebagai toilet. “Ulah Nu’aiman ini, pasti,” guman beberapa orang yang ikut menangkap si Fulan ini.
“Siapa Nu’aiman,” balik tanya si Fulan
Beberapa orang menjelaskan kepada si buta tersebut siapa Nu’aiman ini. “Saya bersumpah tidak akan meninggalkan Madinah sampai saya bertemu dengan Nu’aiman. Dan ketika bertemu akan saya pukul,” kata Si Fulan Buta ini.
Sejak hari itu, Nu’aiman tidak terlihat mondar mandir di masjid. Si Fulan Buta inipun terus mencari Nu’aiman. Setiap mendengar langkah kaki orang yang lewat selalu ditanya. “apakah itu Nu’aiman dan dimana Nu’aiman tolong antarkan saya kepadanya,” kata Si Fulan.
Tiba-ada orang yang menghampiri si fulan buta tersebut. “Apakah Engkau benar-benar ingin bertemu Nu’aiman,” kata Orang tersebut. Perlu diketahui, bahwa orang yang menghampiri Si Buta ini adalah Nu’aiman. Hanya Saja, Ia mengubah Suaranya sehingga si Buta tidak mengenalinya.
“Iya.. aku ingin bertemu Nu’aiman. Antarkan aku kesana,” pinta Si buta.
Kemudian oleh Nu’aiman, Si Buta ini diantarkan ke masjid lagi. Di tempat tersebut, terlihat Khalifah Usman bin Affan sedang sholat. Oleh Nu’aiman, Si Buta ini dibawa mendekat ke Sayyidina Usman. “Ini kamu sudah bersama Nu’aiman di depan kamu,” bisik Nu’aiman kepada Si Buta.
Dengan Spontan, Si Buta itu langsung mengayunkan tongkat dan memukul tepat di kepala sayyida Usman. Sontak, jamaah yang ada di dalam masjid tersebut berteriak. “Kholifah Usman dipukul orang. Kholifah Usman Dipukul orang,” suasana riuh dan gaduh. Bahkan, orang buta ini ditangkap. Sejumlah orang mengira ada penyerangan kepada Kholifah Usman.
Kemudian, Si Buta menjelaskan duduk perkara hingga dirinya tanpa sengaja memukul Khalifah Usman bin Affan. Ternyata, aksi si Buta memukul Khalifah Usman tidak sengaja. Ia dikerjai oleh Nu’aiman. Orang-orang hingga sejumlah sahabat yang ada di tempat tersebut akhirnya memaafkan ke khilafan si buta itu.
Sejak saat itu, si buta tidak bisa lagi menemukan Nu’aiman. Ya.. karena memang dia buta.