KABARJATIM-Emitan manufaktur otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) optimis bisa meraih laba bersih hingga 25 kali lipat akhir tahun ini. Sementara laba bersih perseroan di akhir 2020 tercata sekitar RP8 Miliar.
Optimis ini sejalan dengan dengan meningkatnya permintaan kendaraan yang tercermin dari peningkatan permintaan komponen dalam beberapa bulan terakhir. Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso mengatakan, DRMA hari pertama DRMA dicatatkan di Bursa Efek Indonesia seiring dengan pulihnya sektor otomotif nasional.
“Kami memperkirakan hingga akhir tahun 2021, DRMA mampu mencapai peningkatan penjualan lebih dari 50%, atau meningkat sekitar Rp1 triliun dari Rp1,87 triliun pada akhir tahun 2020,” katanya seperti dikutip dari situs idnfinancials.com.
Selain itu, DRMA memproyeksikan kenaikan laba bersih bahkan akan meningkat lebih dari 25 kali lipat hingga akhir tahun ini dibandingkan posisi akhir tahun 2020. Untuk tahun 2022, perseroan optimistis target pertumbuhan penjualan dan laba bersih akan meningkat. masih mampu tumbuh double digit seiring dengan kenaikan target penjualan mobil oleh Gaikindo sebesar 900.000 unit yang tentunya akan berdampak pada peningkatan penjualan kendaraan dan permintaan komponen secara keseluruhan.
PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia hari ini dan berhasil menghimpun dana sekitar Rp 350 miliar. Dalam IPO tersebut, DRMA menetapkan harga penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp500 per saham. Sementara dalam perdagangan Hari Jumat (24/12/2021) DRMA ditutup di Harga Rp525 per lembar saham.