JOMBANG – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Hj. Sadarestuwati, mengajak masyarakat Kabupaten Jombang untuk lebih bijak dan kritis dalam menggunakan media sosial. Hal ini menyusul tingginya angka kejahatan siber dan konten negatif yang mengancam identitas bangsa serta keamanan finansial warga.
Himbauan tersebut disampaikan dalam kegiatan edukasi literasi digital yang digelar di Green Red Hotel, Peterongan, Jombang, Kamis (18/12/2025). Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat lintas generasi sebagai upaya menghadapi derasnya arus transformasi digital.
Darurat Penipuan Online
Sadarestuwati menyoroti data nasional tahun 2025 yang menunjukkan peningkatan signifikan kasus penipuan online. Hingga September 2025, tercatat lebih dari 270.000 laporan masuk ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan total kerugian mencapai Rp7–8 triliun.
“Dunia digital mempermudah hidup kita, mulai dari belanja hingga transportasi. Namun, sisi negatifnya sangat nyata. Banyak akun palsu dan modus scamming yang luar biasa. Jika kita tidak paham polanya, kita akan mudah tertipu,” ujar Sadarestuwati saat dikonfirmasi usai kegiatan.
Ia menekankan bahwa penguasaan literasi digital bukan lagi sebuah pilihan, melainkan keharusan untuk melindungi diri dari modus phishing, investasi bodong, hingga penipuan berbasis kecerdasan buatan (AI).
Filter Konten dan Jaga Moralitas
Selain aspek ekonomi, politisi PDI Perjuangan ini juga menaruh perhatian pada rentannya anak-anak terhadap konten negatif. Ia mengingatkan bahwa internet di Indonesia masih minim filter, sehingga peran keluarga sangat krusial dalam melakukan pengawasan.
“Tren yang ramai di media sosial belum tentu mengandung nilai kebaikan. Kita harus cerdas menyaring informasi guna menjaga identitas dan norma sosial di tengah arus global,” tegasnya.
Sinergi Perbankan dan Nasionalisme
Untuk memperkuat pemahaman teknis, forum ini juga menghadirkan perwakilan dari Bank Mandiri dan VASPE. Peserta dibekali materi mengenai mekanisme transaksi elektronik yang aman serta strategi pengembangan usaha melalui platform digital.
Di akhir pemaparannya, Sadarestuwati berharap masyarakat Jombang dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur bangsa.
“Manfaatkan teknologi dengan baik, pilah mana yang bagus dan tinggalkan yang buruk. Itu adalah cara kita menjaga semangat nasionalisme yang telah dibangun para leluhur,” pungkasnya.






