SURABAYA – Sebanyak 58 jemaah haji Indonesia meninggal dunia di tanah suci selama musim haji 2022, dengan penyebab terbanyak akibat penyakit jantung.
“Yang meninggal lebih banyak pria walau jemaah lebih banyak wanita,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS dikutip dari website Kemenkes, Senin (18/7/2022)
Menurut dr Budi, kematian para jamaah haji dipicu oleh tiga faktor. Pertama, cuaca ekstrem di Arab Saudi. Kemudian, kelelahan akibat aktivitas yang berlebihan serta banyaknya jemaah haji berisiko tinggi karena faktor usia dan penyakit.
“Dengan berbagai cara, angka kematian bisa kita kendalikan, walaupun jemaah lansia, walaupun jemaah punya komorbid, tapi bisa kita kendalikan,” katanya.
Sehubungan dengan itu, kapasitas tenaga kesehatan, dilakukan penguatan formasi 30. Dengan setiap 30 jemaah risti di masing-masing kloter, harus selalu didampingi oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter.
Ditambah adanya screening atau pemeriksaan ulang, serta kontrol rutin bagi jemaah haji risti disetiap kloter. dr Budi pun meminta agar tetap kerjasama yang baik dapat terus terjalin, sehingga angka kesakitan dan kematian jemaah dapat terus terjaga.
“Jika dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya, ini sesuai dengan yang kami prediksikan. Mudah mudahan dengan kerjasama berbagai pihak angka 1 per mil bisa kita jaga,” ucapnya.