SUMENEP – Pandemi Covid-19 membuat semua sektor harus berjalan pelan. Alhasil, banyak bisnis dan usaha harus gulung tikar karena merugi. Di masa Pandemi Covid-19 saat ini, BUMDes menjadi salah satu solusi bagi Pemerintah Desa untuk menggerakkan perekonomian. Jika Pemerintah Desa dan pengelola BUMDes mampu mengefektifkan kegiatan di BUMDes maka perekonomian masyarakat tidak akan terkendala meskipun dalam masa pandemi Covid-19.
Salah satu contoh yakni BUMDes Makmur Jaya di Desa Aengdake, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep. Meski dalam pandemi Covid-19, BUMDes tersebut tetap berjalan karena pandemi menjadi kesempatan untuk mereka memenuhi menambah pendapatan.
Pada tahun-tahun sebelumnya, BUMDes Makmur Jaya hanya bisa menyumbang ke pendapatan asli desa (PADes) sebesar 3,5 juta. Namun di tahun 2021, BUMDes Aengdake mampu menyumbang ke PADes sebesar 7 juta atau meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
BUMDes Jadi Motor Penggerak Ekonomi Desa
Kepala Desa Aengdake, Edy Sutikno bersyukur melihat BUMDes mulai berjalan. Sebab dia meyakini, ditengah Pandemi Covid-19 BUMDes lah nantinya yang akan menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat dan desa.
“Alhamdulillah, BUMDes kami sudah berjalan. Setiap tahun selalu ada peningkatan. Termasuk sudah bisa menyumbang ke PADes,” kata Edy Sutikno. Dalam menjalankan usahanya, BUMDes Makmur Jaya telah memiliki dua unit usaha, yakni bangunan pertokoan dengan jumlah kios sebanyak 12 unit dan satu lapangan futsal.
“Karena basisnya ekonomi kemasyarakatan, kios itu disewakan. Karena dipakai masyarakat sendiri sewanya murah mulai Rp50 ribu hingga Rp150 ribu perbulan. Kalau sewa lapangan futsal Rp30 ribu perjamnya,” ungkap dia.
Melalui dua jenis usaha yang dikelola itu kata Edy juga mampu menggaji semua pengurus BUMDes. Adapun pengelolaan BUMDes, dia mengaku memasrahkan pada pengurus sepenuhnya. Semua pengurus usianya masih muda yang memiliki pemikiran yang cemerlang untuk memjaukan desa. Sehingga dia yakin bisa mengemban amanah yang diberikan oleh Desa.
Kedepan dirinya sebagai kepala desa menginginkan BUMDes terus dikembangkan dengan menyesuaikan potensi yang ada. Sehingga upaya untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan semakin baik dan bisa memberikan masukan ke PADes yang lebih besar. “Jujur Rp7 juta masukan ke PADes itu sangat kecil, saya berharap dari BUMdes ini bisa memberikan masukan ke PADes Rp100 juta setiap tahun,” tandasnya.