SUMENEP-Asosiasi Media Online Sumenep (AMOS) menggelar Santunan Anak Yatim, di Desa Meddelan, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jum’at (29/4/2022). Acara yang dibarengi dengan buka bersama (bukber) bekerjasama dengan Baznas.
Penyerahan secara simbolis dilakukan Ketua AMOS Junaidi kepada anak Yatim, dan dilanjutkan dengan komisioner Baznas Ahmad Yadi. Dan, kemudian juga dilakukan penyerahan di kecamatan Manding dan Ganding. Kegiatan ini berlangsung khidmat dan lancar.
Ketua AMOS Junaidi menjelaskan, kegiatan ini rutin dilakukan organisasi online ini. Sebab, di bulan penuh berkah ini memiliki spirit berbagi antar sesama, khususnya kepada anak yatim. “Ini acara tahunan kami. Dan, alhamdulillah berjalan lancar,” katanya.
Pihaknya berharap kegiatan bisa terus dilakukan agar bisa menebar manfaat. “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut mensukseskan kegiatan. Utamanya, kepada Baznas Sumenep,” tuturnya.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengapresiasi kegiatan santunan anak yatim yang digelar oleh AMOS. Sebab, hal itu merupakan energi positif yang harus dilakukan organsiasi media. “Semoga kegiatan positif terus dilaksanakan setiap tahun,” katanya melalui sambutan virtual.
Suami Nia Kurnia ini mengungkapkan, pihaknya keberadaan media tidak hanya sebatas kegiatan tulis menulis saja, melainkan harus memiliki kepekaan dan empati kepada sesama. “Ini cukup bagus sebagai kegiatan positif. Sehingga, bisa berbagi sesama,” paparnya.
Acara santunan terhadap anak yatim ini rutin digelar oleh AMOS setiap Bulan Ramadan. Pada santunan sebelumnya, Bupati Sumenep meminta kepada media untuk melakukan pengawalan setiap kebijakkan yang diambil oleh Pemkab Sumenep.
“Di masa kepemimpinan saya menjadi Bupati Sumenep, silahkan terus melakukan perjuangan, melakukan pengabdian di media dalam rangka mengawal pemerintahan ini, baik dengan pemberitaan yang positif, maupun dengan pemberitaan yang mengkritisi pembangunan,” katanya pada waktu itu.
Fauzi mengatakan, setiap karya jurnalistik yang bernuansa kritik membangun merupakan salah satu cambuk bagi pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan. Sehingga pemerintahannya bersama Dewi Khalifah ini memang membutuhkan kritikan dari media agar pembangunan bisa lebih maju.
“Kritikan yang membangun itu juga bagian penting sebagai cambuk bagi pemerintah daerah, jadi silahkan, berita itu jangan terlalu fair, perlu variatif, sehingga memberikan teguran-teguran pada pemerintah apa yang harus dilakukan, jadi apa yang dilakukan pemerintah perlu pengawasan dari teman-teman media, agar pembangunan di Kabupaten Sumenep ini bisa mengalami kemajuan,” tambahnya.