Tekan Biaya Produksi UMKM, Anggota DPR RI Sadarestuwati Kampanyekan Hemat Energi di Jombang

JOMBANG – Anggota Komisi XI DPR RI, Sadarestuwati, menekankan pentingnya efisiensi energi listrik bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Jombang. Langkah ini dinilai krusial untuk menekan biaya produksi agar produk lokal mampu bersaing dengan produk impor yang kian membanjiri pasar domestik.

Hal tersebut ditegaskan dalam acara Sosialisasi Efisiensi dan Penghematan Energi yang menyasar kelompok ibu-ibu pelaku UMKM di sebuah hotel di Jombang, Kamis (18/12/2025).

Daya Saing Terhadap Produk Luar Negeri

Sadarestuwati mengungkapkan bahwa salah satu penyebab harga produk luar negeri lebih murah dibandingkan produk lokal adalah efisiensi penggunaan energi di negara asal mereka. Menurutnya, pemborosan listrik di sektor UMKM menjadi kendala dalam menekan harga jual.

“Ibu-ibu pelaku UMKM harus tahu bahwa kita sedang diserang produk luar negeri yang harganya lebih murah. Salah satu alasannya karena kita masih boros dalam penggunaan listrik, sehingga biaya produksi tetap tinggi dan harga tidak kompetitif,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.

Selain faktor ekonomi, ia mengingatkan adanya keterbatasan sumber daya fosil yang selama ini menjadi sumber energi utama. Meski transisi ke energi nabati mulai berkembang, namun belum sepenuhnya mampu memecahkan masalah krisis energi di masa depan.

Metode Efisiensi Sederhana

Dalam sosialisasi tersebut, Sadarestuwati memaparkan sejumlah langkah praktis untuk menghemat konsumsi listrik:

* Penggunaan Lampu LED: Mampu menghemat konsumsi listrik sebesar 15-30 persen dibandingkan lampu bohlam biasa.

* Pemilihan Alat Produksi: Menggunakan peralatan usaha yang memiliki daya listrik rendah (low watt).

* Kedisiplinan Operasional: Mematikan peralatan yang tidak digunakan untuk mengurangi pengeluaran rumah tangga maupun usaha.

Soroti Perilaku Tidak Efisien

Senada dengan hal tersebut, Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mojokerto, Muhammad Syafdinnur, yang turut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa penggunaan listrik di sektor rumah tangga masih banyak yang tidak tepat sasaran.

“Analisis kami menunjukkan banyak perilaku tidak efisien, seperti lampu yang tetap menyala di siang hari atau televisi dan kipas angin yang dibiarkan hidup sepanjang waktu tanpa ada pengguna,” jelas Syafdinnur.

Ia merekomendasikan pemasangan timer pada alat elektronik serta penggantian perangkat hemat energi sebagai solusi konkret. Menurutnya, langkah sederhana yang dilakukan secara masif oleh rumah tangga dan pelaku UMKM akan memberikan dampak besar bagi penghematan energi secara nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *