Kesehatan adalah fondasi utama bagi setiap langkah perjuangan. Tanpa tubuh yang sehat, semangat akan mudah rapuh. Kesehatan bukan hanya sekadar terbebas dari sakit, melainkan keadaan utuh sehat jasmani, sehat pikiran, dan sehat hati. Maka dari itu, kesehatan harus menjadi prioritas utama dalam organisasi demi menciptakan pergerakan hebat dalam organisasi.
Sedangkan perempuan adalah pilar kehidupan, sumber kekuatan, dan penopang generasi. Sehatnya seorang perempuan bukan hanya tentang tubuh yang terbebas dari penyakit, tetapi juga menyangkut keteguhan jiwa, kejernihan pikiran, serta semangat dalam berkarya. Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan perempuan dipengaruhi oleh faktor biologis dan gender. Ini mencakup diskriminasi sosial, norma budaya, peran reproduksi yang eksklusif, hingga tingginya risiko kekerasan dan ketidaksetaraan dalam akses layanan kesehatan . WHO mendefinisikan kesehatan secara luas sebagai “keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial, bukan hanya ketiadaan penyakit”.
Jadi organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sangatlah tepat dalam menaungi ataupun mewadahi para kaum perempuan yang telah bergabung di PMII, dengan membentuk KOPRI, yang mana berfokus pada kaderisasi, penguatan, serta pemberdayaan perempuan.
Oleh karena itu, besar harapan saya sebagai kader KOPRI PMII terhadap KOPRI PMII untuk lebih memprioritaskan kesehatan para kader hawa PMII, demi PMII yang lebih hebat kedepannya. Mengingat perkataan Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (Direktur Jenderal WHO)
“Health is the foundation of productive, resilient societies. Investing in women’s health is investing in the future of all (Kesehatan adalah fondasi masyarakat yang produktif dan tangguh. Berinvestasi pada kesehatan perempuan berarti berinvestasi pada masa depan semua orang)”. Dalam artian sehatnya perempuan adalah napas panjang bagi organisasi. Dari perempuan yang kuat, lahir gerakan yang hebat.
Penulis : Fitriyatul Jannah
Wakil Ketua PMII Komisariat STIKES Husada Jombang