SUMENEP: Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melaksanakan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Pendopo Agung Keraton Sumenep.
Peringatan Maulid Nabi tahun ini mengangkat tema “Momentum Mempererat Silaturahmi, Cinta Kedamaian dalam Persatuan Keberagaman”.
Tema tersebut dipilih sebagai pengingat bahwa keberagaman di Kabupaten Sumenep harus dijaga dengan semangat kebersamaan dan kedamaian.
Sebagai bagian dari tradisi masyarakat Madura, peringatan Maulid Nabi melantunkan Barzanji. Pembacaan sholawat yang diwariskan turun-temurun ini bukan hanya bernilai spiritual, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan yang mempererat silaturahmi, memperkokoh iman, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Bagi masyarakat Madura, Barzanji telah menjadi identitas budaya religius yang terus dijaga hingga kini. Perpaduan nilai keagamaan dan budaya Melayu ini menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi tidak hanya sebatas seremoni, tetapi juga momentum memperkuat keimanan sekaligus melestarikan tradisi luhur masyarakat setempat.
Bupati Achmad Fauzi menegaskan pentingnya menjadikan Maulid Nabi sebagai momentum meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Ia berharap masyarakat Sumenep meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW yang penuh kasih sayang, toleransi, dan cinta perdamaian.
“Dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua semakin dekat dengan ajaran Rasulullah dan menjadi umat yang dicintai oleh beliau,” jelasnya.
Lebih lanjut, Achmad Fauzi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
Menurutnya, keberagaman di Sumenep adalah anugerah yang harus dijaga dengan semangat gotong royong dan saling menghargai.
“Persatuan dan kesatuan adalah kunci agar Sumenep terus maju dan masyarakatnya hidup dalam suasana damai. Mari kita rawat kebersamaan ini dengan semangat cinta kedamaian,” jelasnya.
Selain para ulama yang hadir, komunitas ojek online dan organisasi kepemudaan menjadi penanda bahwa peringatan Maulid Nabi kali ini mengajak semua lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam memperkuat silaturahmi.
