SUMENEP: Upaya mendorong legalitas rokok Sumenep semakin diperkuat melalui pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Forum Pimpinan Asosiasi Media (Forpam) di Pendopo Agung Keraton Sumenep.
FGD bertema “Memperkuat Sinergi Pemerintah, Bea Cukai, dan Pers dalam Mendorong Legalitas Usaha Rokok Lokal di Sumenep” ini menjadi momen penting untuk membangun kolaborasi antara berbagai pihak dalam penguatan industri rokok lokal.
Acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Sumenep Imam Hasyim, jajaran Bea Cukai Madura, Polres, Kodim 0827, Forkopimda, Kejari, dan Pengadilan Negeri Sumenep.
Turut hadir pula ratusan pelaku usaha rokok dan perwakilan organisasi media seperti IWO, MIO, PWRI, PWI, KJS, JMSI, SMSI, AWDI, AMOS, dan AJS.
Wabup Imam Hasyim dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini bukan ruang perlindungan terhadap pelanggaran hukum, melainkan bentuk pembinaan dan sinergi demi kemajuan daerah.
“Bagi perusahaan rokok yang belum berizin, segera urus legalitasnya. Ini demi kemajuan usaha dan peningkatan PAD kita,” jelasnya.
Ketua Paguyuban Rokok Sumenep, Syafwan Wahyudi, menegaskan bahwa industri rokok harus dilihat sebagai penggerak ekonomi lokal. Tembakau dan garam, kata dia, adalah penopang utama ekonomi masyarakat Madura.
“Tujuan kami antara lain meningkatkan penerimaan negara, menjaga harga tembakau, memperkuat DBHCHT, membangun ekosistem industri, dan mensejahterakan petani,” jelas Syafwan.
Sementara itu, Penasehat Paguyuban, H. Mukmin, menyampaikan harapannya agar Bea Cukai lebih aktif memberikan edukasi dan pendampingan. Ia menyebut FGD ini sebagai bagian nyata dari pembinaan bagi pelaku industri rokok.
Ketua Forpam sekaligus panitia pelaksana, M. Syamsul Arifin, menyatakan bahwa keterlibatan ratusan pengusaha rokok lokal dalam forum ini menjadi wujud nyata sinergi antarsektor, terutama antara pemerintah, media, dan pelaku usaha.
Sebagai penutup, FGD ini juga ditandai dengan peluncuran logo resmi Paguyuban Rokok Sumenep, sebagai simbol semangat baru membangun industri rokok lokal yang legal, produktif, dan berdaya saing.