Mensos Akan Hadiri Puncak Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di Jember

JEMBER – Kabupaten Jember mendapat kehormatan sebagai tuan rumah acara puncak peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) pada Sabtu 31 Mei 2025 mendatang. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dijadwalkan akan hadir dalam acara ini.

Acara puncak peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2025 akan diisi beragam kegiatan yang dipusatkan di alun-alun Jember sejak pagi hingga sore hari. Rangkaian kegiatan dimulai dengan gerak jalan santai lansia, senam massal, dan pelayanan kesehatan terpadu, yang mencakup pemeriksaan kesehatan umum, fisioterapi, serta terapi kesehatan jiwa.

Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Kemensos, Suratna, menjelaskan penunjukan Jember sebagai tuan rumah HLUN 2025 berdasarkan pada data cakupan layanan sosial lansia.

“Berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), Jember merupakan daerah tertinggi jumlah lansianya dan penerima program permakanan Kemensos terbanyak,” kata Suratna melalui siaran pers, Rabu (28/5/2025).

Mengacu pada DTSEN, jumlah lansia di Jember mencapai 415.353 jiwa, dan sebanyak 1.723 orang tercatat sebagai penerima program permakanan lansia per April 2025. Fakta ini menempatkan Jember sebagai wilayah prioritas dalam upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan lanjut usia.

Peringatan HLUN Tahun 2025 mengusung tema “Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera”, yang mengandung pesan bahwa kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya diukur dari generasi mudanya, tetapi juga dari bagaimana negara memperlakukan para lansia—mereka yang telah berkontribusi sepanjang hidupnya.

Selain kegiatan di Jember, dalam rangka HLUN 2025, Kemensos juga akan melaksanakan Bakti Sosial Lansia secara serentak di berbagai daerah, bekerjasama dengan 31 Sentra/ Sentra Terpadu di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Kemensos. Enam jenis layanan sosial diberikan langsung kepada ribuan lansia penerima manfaat di seluruh Indonesia.

Layanan tersebut mencakup operasi katarak bagi 1.400 lansia di 32 kabupaten/kota, bantuan ATENSI berupa alat bantu dengar, kursi roda, dan kacamata baca untuk 6.269 lansia di 93 kabupaten/kota, serta layanan hak sipil seperti pembuatan KTP, KK, dan sidang isbat nikah bagi 500 lansia di 31 kabupaten/kota.

Di samping itu, sebanyak 1.857 lansia menerima cek kesehatan gratis di 39 kabupaten/kota, kerja bakti bersih-bersih di 500 rumah lansia, dan donor darah di 31 kabupaten/kota dengan partisipasi 900 pendonor.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, Indonesia telah memasuki era populasi menua, dengan jumlah penduduk lansia (usia 60 tahun ke atas) mendekati 30 juta jiwa, atau lebih dari 10 persen total populasi nasional. Rasio gender menunjukkan 55 persen perempuan dan 45 persen laki-laki.

Tiga provinsi dengan persentase lansia tertinggi adalah D.I. Yogyakarta (17,33%), Jawa Timur (14,56%), dan Bali (14,22%). Jawa Timur menjadi wilayah prioritas karena jumlah lansia yang tinggi dan besarnya kebutuhan pelayanan sosial.

HLUN diperingati setiap 29 Mei, bertepatan dengan peran penting Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat, anggota tertua dalam sidang pertama BPUPKI pada 29 Mei 1945. Peringatan ini pertama kali dicanangkan secara resmi oleh Presiden Soeharto pada 29 Mei 1996 di Semarang.

Sebagai dasar hukum, pelaksanaan HLUN diperkuat oleh Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan, yang menjadi panduan nasional dalam perlindungan dan pemenuhan hak lansia secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *