Jamaah Haji Indonesia Mulai Tiba di Tanah Suci

JAKARTA – Para jamaah haji asal Indonesia mulai tiba di tanah suci. Mereka adalah kloter pertama dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG-01) berjumlah 393 orang yang mendarat di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz di Madinah. Kedatangan mereka akan disusul oleh kloter-kloter selanjutnya.

Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanul Haq meminta kesiapan petugas seiring kedatangan jamaah haji Indonesia di Tanah Suci. Meskipun jumlah petugas haji tahun ini sedikit menurun dibandingkan tahun lalu tapi bukan menjadi alasan untuk memberikan layanan optimal kepada para jamaah.

“Tugas utama petugas haji adalah melayani para tamu Allah. Kami berharap semua petugas yang diberi amanah dapat memberikan pelayanan terbaik agar jemaah haji Indonesia dapat menunaikan ibadah dengan aman dan nyaman. Saya yakin petugas haji Indonesia selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik,” ujar Kiai Maman, sapaan akrabnya, Rabu (2/5/2025).

Ia menyebutkan bahwa berbagai potensi permasalahan di tanah suci telah disampaikan dalam pembekalan di tanah air. Oleh karena itu, petugas diharapkan telah mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi berbagai tantangan. “Petugas haji harus memiliki kesabaran dua kali lipat dibanding jemaah. Mereka akan melayani jemaah dari berbagai daerah dengan karakter yang beragam. Jangan sampai ada petugas yang gagal mengendalikan emosi saat menjalankan tugas,” tegasnya.

Kiai Maman juga menyoroti persoalan jemaah yang sering tersesat saat kembali ke hotel atau menuju lokasi ibadah. Ia meminta agar para petugas sigap mengidentifikasi dan menolong jemaah yang tampak kebingungan. “Petugas harus siap siaga dan memiliki inisiatif. Kalau perlu, sebelum jemaah meminta bantuan, petugas sudah hadir untuk membantu,” ucapnya.

Lebih lanjut, Kiai Maman menekankan pentingnya perhatian khusus bagi jemaah lanjut usia (lansia). Menurutnya, petugas harus sigap memberikan bantuan, baik secara fisik maupun psikologis. “Kita sering menyaksikan petugas haji Indonesia menggendong jemaah lansia yang kesulitan berjalan. Ini patut diapresiasi. Kesiapan dan kesigapan seperti ini harus terus dijaga,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya kondisi fisik petugas selama bertugas. Mengingat suhu di tanah suci bisa mencapai lebih dari 50 derajat Celsius, petugas diminta menjaga kesehatan dengan baik. “Petugas harus tetap fit. Jangan ragu mengonsumsi multivitamin, membawa obat-obatan pribadi, serta perlengkapan yang mendukung aktivitas selama di tanah suci,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *