SUMENEP: SLM (100), seorang pria asal Desa Pamolokan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri pada Selasa (29/4/2025) malam.
Aksi gantung diri itu, dilakukannya diduga karena korban sering mengeluh tidak bisa tidur dan selalu ingin mati.
“Korban bicaranya sering ngelantur dan korban sering berada di pemakaman di belakang rumahnya karena menurut anak korban ditempat tersebut banyak temannya,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti.
Kejadian gantung diri itu pertama kali ditemukan oleh keluarga korban sekitar pukul 22.00 Wib di area pemakaman.
“Ditemukan sudah menggantung dan sudah meninggal dunia, yang menemukan anaknya sendiri,” jelasnya.
Polisi perempuan dengan 3 balok emas dipundaknya itu kemudian menceritakan ihwal hasil olah tempat kejadian perkara. Kata dia, berawal saat anak korban RAQ (19) pulang ke rumah bersama istrinya.
Sesampainya di rumah RAQ mencari korban, karena korban tidak ditemukan berada di rumah. Kemudian RAQ berinisiatif mencari korban ke belakang rumah.
“Korban sebelumnya pernah ditemukan sering duduk berada di belakang rumah tepatnya di area perkuburan,” ungkapnya.
“Pada saat saksi RAQ ini sampai ke lokasi pemakaman mendapati korban sudah ditemukan dalam kondisi gantung diri dengan cara mengantungkan badannya menggunakan tali tampar yang di ikatkan ke dahan pohon kamboja,” imbuhnya menjelaskan.
Melihat kejadian tersebut selanjutnya RAQ memberitahukan kejadian tersebut kepada tetangganya dan menginformasikan kejadian tersebut ke petugas Polsek Sumenep Kota.
“Dari keterangan anak korban, didapati bahwa korban sering mengeluh tidak bisa tidur dan selalu bilang ingin mati, korban bicaranya sering ngelantur dan korban sering berada di pemakaman di belakang rumah karena menurut korban ditempat tersebut banyak temannya,” tandasnya.