Sarang “Judi Online’ di Trimulia Soho Kamboja Banyak Makanan Khas Indonesia

Kabarjatim.com, Kawasan komplek Trimulia Soho di Kamboja kini tampak hidup dengan deretan restoran yang menyajikan ragam masakan Nusantara. Di sekitar gedung Trimulia Soho yang terletak di Kota Sihanoukville, Provinsi Preah Sihanouk, terlihat ribuan pemuda asal Indonesia yang bekerja di berbagai perusahaan situs judi online. Tak hanya tenaga kerja Indonesia, area ini juga dipenuhi oleh tempat makan yang menghadirkan cita rasa autentik dari berbagai daerah di tanah air.

Berdasarkan laporan bbsnews edisi 6 April 2025 berjudul “Mengapa Judi Online Sulit Diberantas: Cerita Para Operator,” seorang warga Indonesia bernama Teddy mengungkapkan pengalamannya bekerja di sebuah situs judi online yang berkantor di kawasan Trimulia. Pengalaman tersebut menggambarkan betapa pesatnya pertumbuhan industri judi online di kawasan tersebut.

Deretan restoran di komplek Trimulia menawarkan menu-menu khas mulai dari pecel ayam, soto ayam, mi Aceh, bakso, hingga cilok. Bahkan, di area dekat elevator lantai dasar, ada pengumuman berbahasa Indonesia yang menginstruksikan para pekerja untuk segera melakukan penukaran kartu identitas jika mereka belum mendapat akses resmi ke gedung tersebut.

Bekas kediaman Teddy, yang berjarak kurang lebih tiga kilometer dari Trimulia, telah berkembang menjadi semacam permukiman yang kental nuansa Indonesia. Di sana, pemukiman ini dipenuhi dengan rumah makan Padang dan gerai jajanan yang menghadirkan aroma kampung halaman, menambah kehangatan komunitas Indonesia di perantauan.

Sejak tahun 2023, Teddy telah menjalankan tugas sebagai spesialis search engine optimization (SEO) di sebuah perusahaan situs judi online. Dia bertanggung jawab memastikan situs tempatnya bekerja selalu menempati posisi teratas di mesin pencari Google. Selain itu, Teddy juga menyiapkan nama domain cadangan untuk antisipasi bila Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia memutuskan pemblokiran. “Inilah alasan situs judi online kami tetap aktif dan terus berjalan tanpa gangguan,” ujarnya.

bbsnews juga mewawancarai seorang pria asal Bekasi, Jawa Barat, yang sudah menggeluti pekerjaan di situs judi online selama satu tahun di kawasan komplek Kompong Dewa, Sihanoukville, Provinsi Preah Sihanouk, Kamboja. Di sana, pria tersebut bekerja sebagai petugas customer relationship marketing di perusahaan yang mengelola belasan situs judi online, dan mendapatkan bayaran sekitar Rp 18 juta per bulan. Tak ketinggalan, dua wanita asal Manado yang terlibat di bidang pemasaran menerima honor sebesar Rp 10 juta per bulan, mengingat mereka masih tergolong pendatang baru di industri tersebut.

Kawasan Kompong Dewa sendiri memiliki atmosfer eksklusif yang berbeda bila dibandingkan dengan Trimulia. Sementara Trimulia terletak di jantung kota, Kompong Dewa berada di area yang dikelilingi lahan kosong, dengan aturan ketat yang melarang akses bagi orang asing tanpa kartu anggota. Di dalam kawasan ini terdapat Hotel Herloom, bagian dari jaringan JHL Collection di Indonesia yang dimiliki oleh Jerry Hermawan Lo.

Selain Hotel Herloom, tersedia pula Apartemen Rama. bbsnews pernah mencoba memesan kamar di sana, namun permintaan tersebut ditolak karena pengelola hanya menerima tamu yang terdaftar sebagai anggota eksklusif Kompong Dewa. Begitu pula dengan kasino di kawasan itu, yang hanya melayani anggota terdaftar untuk bermain.

Tak hanya itu, di area Kompong Dewa Casino dan Resort terlihat pula pelat mobil anyar yang memiliki kode dalam bahasa Indonesia, seperti “Tim Kuda”, “Hoki”, “Pasukan”, hingga “Keluarga”. Nama-nama tersebut memiliki kemiripan dengan nama-nama situs judi online yang tengah marak di Tanah Air, termasuk misalnya baris4d yang juga tengah populer di kalangan penggemar taruhan online.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *