SIDOARJO: Penetapan Pemerintah tentangĀ Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500/kg, ternyata tidak seluruh petani merasakan manfaatnya, salah satunya di Desa Singogalih Kecamatan Tarik Sidoarjo.
Dari informasi yang dihimpun dilapangan, Petani didesa tersebut justru kurang mendapatkan sosialiasi tentang penetapan HPP tersebut.
“Wah tidak ada informasi tentang hal itu, justru baru tahu setelah ramai diberitakan tentang harga gabah tersebut,”Ujar Sumber Kabarjatim.com yang enggan namanya disebutkan. Selasa, 8 April 2025..
Sumber kabarjatim.com menambahkan, Ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga, hal inilah yang dirasakan oleh petani. “Sudah tidak dapat informasi, malah gagal panen, karena hama tikus,”imbuhnya.
Sumber Kabarjatim.com, menyebutkan biasanya dalam sekali panen sawah yang dikelolanya mendapat kan 22 karung gabah, saat ini tidak ada setengahnya hasil panennya. “Panen kemarin hanya dapat 6 karung saja,”Tandasnya.
Hal senada, juga diutarakan sumber kabarjatim.com lainya, bahwa informasi tersebut (HPP Gabah, red) juga sangat minim. “Saya malah taunya prosesnya agak ribet, katanya petani harus punya rekening sendiri-sendiri,”Tandasnya.
Karena minimnya informasi, sehingga para petani memilih menjual hasil panennya kepada tengkulak dengan Harga 5.500 hingga 6.000 per kg. “Ya gimana lagi, jika tidak dijual ke tengkulak ya dijemur buat konsumsi pribadi,”pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Upaya Konfirmasi kepada Perum Bulog belum mendapatkan balasan mengenai hal tersebut.