Waktu terbaik melaksanakan umrah wajib diketahui oleh umat Islam agar ibadah lancar dan dapat dilakukan dengan khusyuk.
Sebagaimana diketahui informasi mengenai cuaca, waktu serta kepadatan di area Masjdil Haram menjadi salah satu kunci kelancaran ibadah umrah.
Memilih waktu yang tepat akan membuat pelaksanaan ibadah lebih bermakna. Mulai dari memilih jam-jam ideal dalam sehari hingga mengidentifikasi bulan-bulan terbaik. Perencanaan yang matang dapat membantu melakukan ritual dengan mudah dan fokus.
Ibadah umrah dimulai dengan ihram di miqot, yaitu niat untuk masuk atau memulai ibadah umrah. Lokasinya bisa memilih di antara beberapa tempat, yaitu :
1. Dzul Hulaifah atau Bir Ali
Bagi jemaah umrah asal Indonesia yang mendarat di Madinah, biasanya miqat di Masjid Dzulhulaifah (Bir Ali) yang berlokasi 9 kilometer dari Madinah.
2. Yalamlam
Yalamlam adalah lembah luas yang berada di daerah perbukitan sekitar 92 kilometer dari sebelah tenggara Mekkah. Bagi jemaah haji Indonesia yang mengambil miqat saat perjalanan di pesawat menuju Jeddah biasanya dilakukan ketika pesawat mendekati Yalamlam.
3. Tan’im atau Masjid Aisyah
Lokasi ini dapat menjadi miqot umrah bagi jamaah asal Indonesia. Biasanya untuk umrah kedua atau ketiga. Tan’im atau Masjid Aisyah menjadi lokasi favorit lantaran jaraknya paling dekat ke Masjidil Haram. Letaknya hanya sekitar 6 kilometer di sisi utara Masjidil Haram. Selain menggunakan kendaraan pribadi, juga terdapat layanan transportasi umum menggunakan taksi atau bus.
4. Ji’ranah
Ji’ranah terletak di sisi timur laut dari Masjidi Haram, jaraknya hampir mencapai 30 kilometer. Biasanya jemaah umrah asal Indonesia mendatangi tempat ini selain untuk miqot umrah juga sekaligus mengunjungi situs bersejarah.
5. Hudaibiyah
Hudaibiyah menjadi pilihan miqot umrah alternatif bagi jemaah umrah asal Indonesia. Tempat ini juga dikenal sebagai lokasi bersejarah tempat terjadinya perjanjian Hudaibiyah
antara Nabi Muhammad SAW dan kaum kafir Quraysi. Untuk mengenang peristiwa ini, maka didirikanlah sebuah masjid di Hudaibiyah.
Usai ihram, jemaah umrah melakukan tawaf atau mengelilingi kakbah sebanyak tujuh kali. Kemudian sai antara Bukit Shafa dan Marwah dan ditutup dengan tahalul.
Jam Terbaik untuk Melakukan Umrah
Dilansir dari Islamic Information, Rabu (20/11/2024) jam-jam ini sangat ideal untuk melakukan Umrah, karena Masjidil Haram akan lebih sepi selama jam-jam ini.
Pagi Hari: 06:00 AM – 08:00 AM
Pagi hari adalah salah satu waktu paling ideal melakukan Umrah. Setelah salat Shubuh, banyak jemaah beristirahat, membuat mataf (area sekitar Ka’bah) menjadi lebih sepi.
Suhunya juga sedang, terutama selama bulan-bulan yang lebih dingin, memungkinkan jemaah untuk melakukan Tawaf dan Sa’i dengan nyaman.
Cahaya lembut fajar dan suasana yang tenang menjadikan ini waktu yang ideal untuk refleksi, doa, dan koneksi dengan Allah SWT.
Siang Hari: 12:00 PM – 02:00 PM
Siang hari seringkali lebih sepi karena banyak jemaah mengungsi ke area teduh atau beristirahat di dalam ruangan untuk menghindari panas. Selama bulan-bulan yang lebih dingin, jam-jam siang hari menjadi lebih nyaman, menawarkan waktu yang damai untuk ibadah.
Jika memilih waktu ini, pastikan terhidrasi. Meskipun kondisinya lebih hangat, jumlah orang yang berkurang memberikan perasaan tenang dan ruang.
Malam Hari: 02:00 AM – 04:00 AM
Bagi mereka yang mencari pengalaman yang benar-benar tenang, jam-jam larut malam tidak tertandingi. Keheningan malam, dikombinasikan dengan suhu yang lebih dingin dan lebih sedikit orang, menciptakan suasana intim untuk beribadah.
Selama waktu ini, jemaah umrah dapat melakukan Tawaf dan Sa’i dengan gangguan minimal, memungkinkan fokus sepenuhnya pada doa dan koneksi dengan Allah. Banyak jemaah menghargai waktu yang tenang dan damai ini karena dampak spiritualnya yang mendalam.
Demikian waktu-waktu terbaik melaksanakan ibadah umrah di tanah suci yang dapat dipilih berdasarkan preferensi masing-masing, sesuai kebutuhan dan kondisi.
