Mengenal Profesor Mohammad Rondhi, Sosok Guru Besar dari Keluarga Petani

Sosok guru besar Universitas Jember (UNEJ) Prof. Mohammad Rondhi ternyata lahir dari keluarga petani. Cerita hidupnya layak dijadikan inspirasi.

Prof. Mohammad Rondhi, S.P., M.P. telah resmi dikukuhkan sebagai guru besar di Gedung Auditorium Kampus Tegalboto pada Rabu (13/11/2024). Guru besar dari Fakultas Pertanian (Faperta) ini mengeluti bidang kelembagaan agribisnis.

Ia merupakan guru besar yang terlahir dari keluarga petani, orangtuanya melakukan aktivitas keseharian berinteraksi dengan pelaku usaha tani. Dari perjalanan hidup ini, Prof. Rondhi sering tergelitik ketika teori yang dipalajarinya dengan yang ada di lapangan itu berbeda, sehingga pada akhirnya ia tertarik untuk mendalami hal itu.

“Saya dibesarkan dari keluarga petani yang kesehariannya bergelut dalam interaksi dengan pelaku usaha pertanian. Saya sering tergelitik ketika teori yang saya pelajari terkait kemitraan berbeda dengan kemitraan yang ada di lapangan. Hal ini mengarahkan saya untuk mendalami permasalahan yang ada di kemitraan tersebut. Beberapa permasalahan kemitraan adalah tidak ditaatinya kesepakatan antara pelaku usaha tersebut,” ujarnya di Kampus Tegalboto (18/11/2024).

Ia juga menambahkan alasannya menggeluti bidang tersebut karena pengelolahan Agribisnis membuahkan efesiensi.

“Kata kunci pengelolaan agribisnis adalah efisiensi. Efisiensi agribisnis dapat dicapai melalui implementasi teknologi terbaru baik itu fisik, biologi, maupun teknologi informasi. Namun, sering kali implementasi teknologi tersebut mengalami kegagalan karena kekurangpahaman memahami karakter bisnis dan pelaku bisnis, serta lingkungan dalam bisnis tersebut,” katanya.

Sementara itu dari pencapaiannya menjadi profesor, hal paling penting adalah hasil penelitiannya dapat berkontribusi pada beberapa bidang. Ia juga mengatakan bahwa penelitian pada bidang kelembagaan agribisnis ini merupakan topik yang menarik untuk diteliti, karena adanya perubahan karakter pelaku usaha.

“Hasil penelitian-penelitian kami dapat berkontribusi membantu pelaku bisnis dalam meningkatkan efisiensi usaha pertanian, membantu pengambil kebijakan dalam meningkatkan efisiensi rantai pasok usaha pertanian serta dalam bidang pendidikan, hasil penelitian ini memberikan kontribusi postif dalam pemodelan kelembagaan agribisnis yang memaksimalkan utilitas,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *