SUMENEP: Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, telah mengusulkan pengalokasian dana Rp1,5 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Tahun 2022 untuk memberikan bantuan sosial (bansos) tambahan kepada warga.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep Achmad Zulkarnain, mengatakan hal tersebut dilakukan untuk menekan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
“(Pengalokasian dana) Rp1,5 miliar untuk bantuan langsung tunai BBM telah diusulkan ke DPRD, dan saat ini sedang diproses. Kemungkinan Oktober mendatang sudah bisa dicairkan,” kata Zul, Senin, 12 September 2022.
Dia menjelaskan dana tersebut rencananya digunakan untuk memberikan bantuan tunai kepada sekitar 2500 penerima manfaat, termasuk warga kurang mampu, nelayan, ojek online, hingga pelaku UMKM.
“Anggaran bansos ini diberikan kepada warga yang belum menerima bantuan sosial lainnya. Kalau sudah dapat, mereka tidak bisa mendapatkan bantuan dobel,” jelasnya.
Masyarakat juga diperbolehkan mengajukan apabila belum menerima bantuan dari pemerintah. Namun begitu, aturan sesuai petunjuk teknis dalam penerimaan pendaftaran juga diberlakukan.
“Boleh (mendaftar), cuma kami juga akan melakukan verifikasi, sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Sebelumnya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi juga mengutarakan apabila harga BBM ini tetap tidak turun, maka pihaknya sudah menyiapkan skema subsidi. Baik yang dibiayai oleh APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) melalui Dana Alokasi Umum (DAU) maupun APBD Sumenep.
“Dari pemotongan dua persen sisa DAU (Dana Alokasi Umum) tahun ini akan diperuntukkan untuk BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan Subsidi trasnportasi. Jadi, dana yang disiapkan untuk itu sebesar Rp 6 miliar,” ungkapnya didepan massa aksi PMII Sumenep saat menolak harga BBM, beberapa waktu lalu.
Dia mengungkapkan, dari APBD juga sudah disiapkan subsidi untuk petani dan pemberian pupuk gratis. Hal ini dilakukan meringankan beban petani paska kenaikan BBM. “Yang jelas, kami siapkan langkah taktis agar bisa meringankan beban masyarakat,” tuturnya.
Sebab, terang dia, pemkab Sumenep pasti akan hadir kepada masyarakat terdampak paska BBM ini. “Kami tidak akan tinggal diam, jika ini berdampak negatif kepada masyarakat. Sebab, sudah disiapkan langkah taktis di atas itu,” pungkasnya.