JEMBER – Nuzulul Qur’an menjadi salah satu malam yang paling dinanti di bulan Ramadhan. Malam turunnya Alquran yang menjadi petunjuk sekaligus obat pencerahan bagi seluruh ummat muslim di dunia.
Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammaddiyah Jember H. Kusno, S.Ag., M.Pd.I dalam acara Siraman Rohani Ramadan UNEJ dengan tema Al-Qur’an Kitab Pencerahan di Masjid Al Hikmah Universitas Jember, Jumat (22/4/2022).
Dalam kesempatan itu Ustad Kusno menyampaikan, bagi umat muslim Alquran tidak hanya dapat dijadikan sebagai petunjuk. Namun Alquran juga bisa menjadi obat pencerahan bagi setiap persoalan yang dihadapi.
Sebagaimana disebutkan di dalam surah Yunus ayat 57 bahwa Alquran adalah penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.
“Sebagian dari Alquran ayat-ayatnya itu ada yang bersifat menjadi penawar, menjadi obat penyembuh utamanya penyakit-penyakit yang ada di dalam dada. Supaya dada manusia itu menjadi jembar (luas),” ujarnya.
Dada dan hati yang luas menurut Ustad Kusno akan menghadirkan jiwa yang tenang dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Jika hati luas, maka segala kesulitan yang ada tidak akan pernah menjadi sebuah beban yang berat.
“Mau minyak goreng mahal ataupun langka tetap tenang. Kemudian mencari solusi dengan membuat minyak kelapa, justru itu lebih sehat dan masalah terselesaikan. Jadi kalau hati luas tidak akan bingung ikut antrean minyak goreng di mana-mana,” kata Ustad Kusno.
Dalam ceramahnya Ustad Kusno mengungkapkan, manusia yang mendapatkan Alquran sebagai “obat” itu nanti akan ada proses perbaikan-perbaikan. Perbaikan cara berfikir termasuk perbaikan cara yang benar dalam berkeyakinan.
“Akan diluruskan oleh Alquran itu. Tetapi syaratnya dia harus beriman kalau tidak beriman, maka tidak bisa. Ini kata kunci yang harus kita pegang, diturunkan Alquran itu untuk pengobatan apa yang ada di jiwa manusia,” kata Ustad Kusno.