JAKARTA – Sejak pertama kali terdeteksi di Indonesia pada Rabu (15/12) di RS Wisma Atlet Kemayoran, kasus Omicron terus bertambah. Data terbaru jumlah positif Omicron mencapai 152 orang. Dari jumlah tersebut mayoritas pelaku perjalanan luar negeri dan 6 kasus transmisi lokal.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan saat ini Indonesia berada di 40 dari negara dunia yang telah melaporkan kasus Omicron.
“Indonesia ada di posisi 40 jumlahnya per hari ini 152. Ada tambahan 16 dibandingkan dua hari yang lalu dan semuanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri,” ujarnya dalam Konferensi pers secara virtual, Senin (3/1/2022).
“Dari 152 kita tahu 6 sudah merupakan transmisi lokal. Ada yang datang dan sebagian besar di Jakarta, juga yang datang dari Medan, dan juga dari Bali dan Surabaya. Jadi kita tetap harus selalu waspada.”
Meski jumlah penderita Omicron terus bertambah, Menkes tetap bersyukur lantaran laju penularan masih bisa dibendung.
“Indonesia, Alhamdulillah relatif lebih rendah kalau kita lihat dari populasi dan juga luas geografisnya. Ini berhubung karantina kita sudah cukup ketat berhasil menahan masuknya Omicron kedalam,” ujarnya.
Di tingkat internasional 132 negara telah melaporkan kasus Omicron dengan jumlah kasus yang terus meroket. “Jadi sampai sekarang sudah ada kasus konfirmasi 408.000 naik dari minggu lalu yang 184.000 seluruh dunia. Negara yang sudah terdeteksi ada Omicron naik dari 115 negara Minggu lalu, menjadi 132 negara,” katanya.
Kasus Omicron paling banyak di Eropa dan Amerika. Sementara di negara asal ditemukannya Omicron, yaitu Afrika Selatan sendiri sudah turun ke angka 1800-an. “Negara di Asia Tenggara yang di atas kita adalah Singapura 1.600 dan Thailand 1.500 kasus,” kata Menkes Budi.
Sementara itu, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dari 152 pasien Omicron, sebanyak 23 persen dinyatakan sudah sembuh.
Menurut Luhut, angka kasus Omicron di Indonesia masih cukup baik ketimbang negara lain. Kendati demikian, pemerintah tidak akan terbuai dengan kondisi ini. Kewaspadaan tetap harus ditingkatkan dan kedisiplinan adalah kata kunci yang mutlak harus dilaksanakan.
“Kita lihat Omicron berkembang di dunia manapun itu masalah disiplin, disiplin masker, vaksin, cuci tangan, dan seterusnya, jadi kata kuncinya disiplin,” tuturnya.