Gus Ipul Jenguk Santri Al-Khoziny, Sampaikan Atensi Khusus Presiden

SIDOARJO – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjenguk santri Pondok Pesantren Al-Khoziny, Syehlendra Haical Aditya, yang menjadi korban tragedi ambruknya musala pesantren, di RSUD R.T Notopuro, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (10/10/2025). Haical kakinya terpaksa diamputasi karena luka infeksi paska tertimbun reruntuhan.

“Kamu dapat salam dari Presiden, Presiden memberikan perhatian, memberikan atensi, makanya yang kerja keroyokan dari berbagai Kementerian, untuk mendukung Haical supaya cepat sehat,” kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, kepada Haical.

Haical berhasil dievakuasi oleh tim SAR pada Rabu (1/10). Ia tertimbun selama dua hari namun berhasil selamat. Haical termasuk bernasib mujur lantaran musibah robohnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny pada Senin 29 September 2025 lalu, merenggut nyawa 67 santri, termasuk delapan bagian tubuh (body part), berdasarkan data Basarnas saat penutupan operasi SAR pada Selasa 7 Oktober. Sementara korban luka ringan 74 orang dan korban luka berat 24 orang.

Terhadap para korban dan keluarganya, Gus Ipul menyatakan Kemensos terus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah untuk memberikan penguatan. “Sampai sekarang kita juga terus mendampingi, secara bersama-sama pada seluruh keluarga yang masih menunggu identifikasi yang dilakukan oleh Polda Jatim,” tuturnya.

Gus Ipul menjelaskan ada tiga tahap yang dilakukan dalam penanganan korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny. “Pertama adalah tahap evakuasi dan kedaruratan, saya ingin berterima kasih juga tim evakuasi, Basarnas, BNPB, Kepolisian, TNI telah bekerja dengan baik pada masa-masa evakuasi dan masa-masa kedaruratan,” jelasnya.

Setelah tahap evakuasi dan tahap kedaruratan, tahap terakhir adalah masa rehabilitasi dan rekontruksi. “Rehabilitasi itu yang pertama difokuskan kepada korban-korban yang sekarang masih memerlukan perhatian bersama. Baik itu korban luka berat maupun luka sedang dan luka ringan,” urainya.

Gus Ipul menjelaskan selain memberikan perhatian dalam bentuk perlindungan dan jaminan sosial. Ke depan, keluarga korban juga akan mendapatkan program pemberdayaan.

“Kita akan mendampingi keluarga terutama bagi keluarga yang putranya itu cukup mengalami luka berat sampai ada amputasi atau juga luka-luka lain yang memang memerlukan pendampingan sampai nanti tentu pemberdayaan, jadi segala kebutuhan-kebutuhannya ini sesuai arahan Presiden, akan didukung sepenuhnya,” tambahnya.

Bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran ambruk pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.00 WIB, saat para santri menunaikan salat Ashar. Diduga, pengecoran lantai atas yang dilakukan sebelumnya membuat pondasi tak mampu menahan beban sehingga bangunan ambruk hingga ke lantai dasar dan menimpa para santri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *