BANYUWANGI – Siapa sangka, daun durian yang selama ini jarang dimanfaatkan ternyata memiliki khasiat besar untuk mengatasi asam urat. Penelitian menunjukkan, daun durian mengandung senyawa flavonoid dan tanin yang mampu menghambat enzim xantin oksidase—enzim pemicu terbentuknya asam urat di dalam darah.
Potensi inilah yang dimanfaatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember di Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, dengan meluncurkan inovasi teh herbal bernama THEDA. Produk ini bukan hanya menjadi solusi alami bagi penderita asam urat, tetapi juga membuka peluang usaha bagi warga.
“Kami melihat titik temu antara sumber daya alam yang melimpah dengan kebutuhan kesehatan masyarakat,” ujar Nilna, mahasiswa KKN dari FISIP UNEJ. Data Puskesmas dan hasil wawancara dengan warga menunjukkan tingginya kasus asam urat di Desa Tegalharjo, terutama di Dusun Sidodadi dan Darungan.
Tim KKN kemudian mengolah daun durian bersama bahan pendukung seperti serai dan jahe untuk memperkuat khasiat sekaligus memperkaya rasa. Serangkaian uji coba dilakukan sebelum akhirnya mereka menggelar sosialisasi dan demonstrasi pembuatan teh herbal THEDA bersama warga Dusun Darungan.
Dalam kegiatan ini, masyarakat mendapat penjelasan tentang manfaat daun durian dan diajak mempraktikkan langsung proses pengolahan—mulai dari pemilihan bahan, pengeringan, peracikan, hingga pengemasan.
Untuk keberlanjutan, mahasiswa KKN menggandeng kader Posyandu dan Karang Taruna guna membentuk tim UMKM penggerak produksi dan pemasaran THEDA. Harapannya, THEDA menjadi produk unggulan Desa Tegalharjo yang memberi manfaat ganda: kesehatan dan ekonomi.
Kepala Dusun Darungan, Dedi Eko Suprapto, optimistis inovasi ini dapat berjalan. “Semoga Theda bisa memberikan manfaat positif bagi warga dan menjadi kebanggaan desa,” katanya.
Dengan khasiat yang menjanjikan dan dukungan masyarakat, teh herbal THEDA diharapkan bukan sekadar minuman, tetapi solusi kesehatan berbasis kearifan lokal yang mampu mengangkat perekonomian desa.