SUMENEP: Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menargetkan tingkat partisipasi pemilih diatas 82 persen pada Pemilu 2024 mendatang untuk tingkat nasional.
“Kita upayakan partisipasi diatas 82 persen, itu sebagai wujud kita bekerja dengan baik,” kata Komisioner KPU RI Idham Holik saat di Sumenep.
Sesuai data, setiap pelaksanaan Pemilu maupun Pemilihan tingkat partisipasi pemilih terus mengalami peningkatan sejak 2014 lalu.
Pada tahun 2014 tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mencapai 71,31 persen dan pada Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD mencapai 75,11 persen.
Sementara tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan tahun 2015 sebesar 69,35 persen, kemudian mengalami kenaikan pada Pemilihan 2017 menjadi 74,89 persen, pemilihan tahun 2017 sebesar 74,92 persen.
Sedangkan partisipasi pemilih pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2019 sebesar 81,97 persen, pemilu anggota DPR 81,69 persen dan Pemilu DPD 82,15 persen. Sementara rata-rata partisipasi masyarakat pada Pemilihan tahun 2020 sebesar 76,09 persen.
“Tingkat partisipasi secara akumulatif 82 persen. Tentunya dalam kontek profesionalisme yang didalamnya ada progres final, maka hari ini harus pebih baik dari hari kemarin. Artinya, pemilu 2024 harus lebih baik dari Pemilu 2019,” jelasnya.
Banyak cara yang akan dilakukan KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Pemilu 2024. Salah satunya melakukan sosialisasi dan memperbaiki hubungan dengan dengan berbagai elemen.
“Kuncinya kemampuan komunikasi atau sosialisasi, serta melakukan hubungan baik dengan semua pihak, karena Pemilu adalah kepentingan bersama,” kata Idham.
Sehingga lanjut dia, semua warga Negara dan semua stagholder harus bergandeng tangan untuk mensukseskan Pemilu 2024.
“Hal itu tentunya dengan ditandai dengan meningkatnya tingkat partisipasi, baik dari sisi kualitas maupun kualitas. Karena Pemilu adalah kepentingan bangsa dan Negara,” tegas dia.