JOMBANG: Kepolisian Resor (Polres) Jombang menggelar Apel Siaga Bencana di Lapangan Mapolres setempat. Apel ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi kerawanan bencana di wilayah Kabupaten Jombang, sekaligus memastikan kehadiran negara di tengah masyarakat saat terjadi musibah.
Pantauan dilokasi, Apel kesiapsiagaan ini diikuti oleh sekitar 400 personel gabungan dari berbagai elemen, termasuk personel Polres Jombang dan seluruh komponen terkait seperti BPBD, Kodim, Dinas Perhubungan (Dishub), Dandenpom, Satradar 22 Kabuh, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan menuturkan, Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa seluruh sarana prasarana siap digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan dalam penanganan tanggap darurat bencana.
“Selain kesiapan personel dan peralatan, adalah fokus utama pasca apel siaga yakni mitigasi, patroli kerawanan bencana, serta koordinasi intensif dengan BMKG dan BPBD. Koordinasi ini bertujuan untuk melakukan pemantauan cuaca dan potensi bencana secara real-time serta memberikan himbauan dini kepada masyarakat,”Ujarnya saat ditemui pasca apel siaga. Rabu, 5 November 2025.
Ardi menambahkan, Sejumlah peralatan penting juga disiagakan dan diperiksa kondisinya, mulai dari perahu karet untuk evakuasi di daerah banjir, alat berat untuk membersihkan material longsor atau akses jalan yang tertutup, hingga alat pemotongan pohon untuk mengantisipasi pohon tumbang.
‘Tadi semua kita cek dan Alhamdulillah hasilnya baik dan dapat dioperasikan,”imbuhnya.
Terkait pesoalan kesehatan, pihaknya menugaskan personel Dokkes Polres Jombang untuk terus berkoordinasi denganDinas Kesehatan dan PMI.
“Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi dan menangani masalah kesehatan yang rentan timbul pasca bencana, seperti penyakit menular atau gangguan kesehatan lainnya, demi menjaga masyarakat terhindar dari penyakit akibat dampak banjir dan longsor,” Ungkapnya.
Masih menurut Kapolres, Kesiapsiagaan seluruh komponen ini diharapkan dapat meminimalisir risiko dan kerugian yang timbul akibat bencana, serta mempercepat proses penanganan dan pemulihan di Kabupaten Jombang.
“Dan yang terpenting adalah kehadiran negara serta memberikan rasa aman kepada masyarakat, saat terjadi bencana, dan mudah-mudah kita semua aman tidak ada bencana di Kabupaten Jombang,” pungkasnya.






