JOMBANG: Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menegaskan komitmennya untuk menjalankan instruksi Presiden agar bantuan sosial (Bansos) disalurkan lebih tepat sasaran. Fokus utama adalah konsolidasi dan akurasi data penerima manfaat melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan pemanfaatan teknologi.
“Tindak lanjut di arahan Presiden dan instruksi Presiden, agar Bansos bisa lebih tepat sasaran dengan konsolidasi data, akurasi data menjadi kunci keberhasilan penyaluran Bansos,” ujar Saifullah Yusuf, saat Kunjungan Kerja di Jombang, Sabtu (11/10/2025).
Mensos yang akrab disapa Gus Ipul ini menekankan perlunya verifikasi lapangan. “Kita kerja sama dengan bupati, wali kota untuk memastikan bahwa data-data yang diusulkan ke Jakarta… itu benar-benar mereka itu sesuai dengan faktanya. Jangan sampai tidak sesuai fakta, sehingga Bansos yang kita berikan itu tidak tepat sasaran,” tegasnya.
Untuk meningkatkan akurasi, Kemensos juga melibatkan partisipasi publik. “Insya’Allah dengan pemutakhiran bersama melipatkan masyarakat umum lewat aplikasi itu, Insya’Allah data kita makin akurat,” tambahnya.
Uji Coba Digitalisasi di Banyuwangi
Gus Ipul mengungkapkan adanya uji coba ambisius proyek “Digitalisasi Bansos” di Banyuwangi. Proyek ini bertujuan agar penentuan kelayakan penerima dilakukan sepenuhnya oleh teknologi, bukan lagi oleh intervensi manusia, karena sistem terhubung dengan seluruh data pemerintah.
“Jadi kita ingin nanti yang memilah dan memilah siapa yang mendapat Bansos dan tidak, itu nanti adalah teknologi. Tidak lagi orang, karena teknologi ini terhubung dengan seluruh data yang dimiliki oleh pemerintah,” jelasnya.
Sistem ini memungkinkan setiap orang mengajukan diri, namun keputusan kelayakan sepenuhnya dipilih oleh sistem. “Kemudian nanti akan diberitahu, ‘Anda layak untuk mendapatkan Bansos yang ini, Anda tidak layak mendapatkan Bansos karena (alasan) satu dua tiga’,” paparnya.
Teknologi yang diuji coba pada program PKH dan Bantuan Sembako ini dikembangkan oleh Dewan Ekonomi Nasional.
Mensos juga mengajak partisipasi luas masyarakat dan wartawan melalui aplikasi seperti cekbansos untuk mengusulkan atau menyanggah nama penerima. “Kita juga ingin partisipasi masyarakat luas untuk bisa mengusulkan atau menyanggah nama-nama yang bisa mendapatkan atau tidak mendapatkan,” tutupnya.