SATU TINDAKAN, SATU NYAWA TERSELAMATKAN

PERTOLONGAN PERTAMA TERHADAP HENTI JANTUNG

Penulis : Imamul M

Ketua komisariat PMII STIKes Husada Jombang

Mungkin diantara kita pernah tidak semgaja bertemu atau melihat orang yang tiba-tiba pingsan atau tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri, dan kita yang melihat itu yang kebetulan ada dilokasi itu tidak tau harus ngapain, dan mungkin kita tidak tahu orang itu kenapa, dan juga mungkin kita mengira orang itu kelelahan ataupun pingsan biasa, dan semisal benar adanya maka pertolongan pertamanya ringan. Tapi, jika yang terjadi paada orang itu henti jantung, apa yang harus kita lakukan?

Apa itu henti jantung ? Henti jantung adalah berhentinya aktivitas jantung secara tiba-tiba, dalam artian detak jantung secara tiba-tiba berhenti sehingga jantung tidak bisa memompa darah yang  mengakibatkan aliran darah ke otak, paru-paru dan ke organ lain terhenti. Dan jika itu terjadi selama 4 sampai 6 menit tanpa aliran darah, sel-sel otak mulai mengalami kerusakan, jika sampai lebih dari 10 menit maka kecil kemungkinan untuk selmat.

Maka dari itu kita harus segera memberi pertolongan pertama yang mana bentuk usaha kita dalam menyelamatkan nyawa dengan melakukan RJP. RJP adalah Resusitasi Jantung Paru guna mengembalikan fungsi pernapasan dan sirkulasi darah agar oksigen tetapsampai ke otak dan organ vital.

Adapun mekanisme tindakan RJP yaitu, kita harus memastikan lingkungan aman, bangunkan korban dengan menepuk bahu, dan segera hubungi bantuan medis bila tidak ada respons. Dan sambil menunggu tim medis datang kita sambil lalu memberi tindakan RJP dengan melakukan kompresi dada yaitu meletakkan tumit tangan di tengah dada korban, tumpangkan tangan satunya di atas, tekan sedalam 5 hingga 6 cm dengan kecepatan 100 sampai 120 kali/menit dan lakukan 30 kali kompresi. Setiap 30 kali kompresi dongakkan kepala dan angkat dagu korban guna membuka jalan napan si korban. Jika kita yang membri tindakan ragu atau tidak pernah mendapat pelatihan, maka lakukan CPR kompresi saja yaitu tekan dada korban keras dan cepat tanpa memberi napas buatan.

Jadi dengan satu tindakan kita melkukan RJP, kita ada usaha untuk membantu menylematkan nyawa seseorang, namun orang yang dapat melakukan RJP hanyalah orang terlatih atau setidaknya pernah mengikuti pelatihan disuatu seminar. Alangkah pentingnya dilingkungan tempat kita berada untuk mengadakan pelatihan bantuan hidup dasar (BHD), dengan harapan dapat memahami tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP), karna dengan satu tindakan tersebut kita ada usaha untuk meynelamatkan nyawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *