JOMBANG ; Perhimpunan Penggilingan Padi (Perpadi) Kabupaten Jombang mendesak adanya revitalisasi terhadap penggilingan padi kelas menengah ke bawah yang sempat berjaya di era Orde Baru. Langkah ini diharapkan dapat menghidupkan kembali potensi mereka sebagai mitra Bulog dalam menyerap gabah petani secara signifikan.
Ketua Perpadi Jombang, Mochamad Soleh mengatakan, perlu ada revitalisasi penggilingan Padi kelas menengah ke bawah. “Harus ada revitalisasi alat. Karena alat ini juga menunjang, termasuk finansial juga menunjang,” ujarnya. Senin 04 April 2025
Sholeh menambahkan, Selain revitalisasi peralatan, penggilingan Padi menengah ke bawah kata dia, juga perlu dibantu dengan kemudahan di bidang permodalan dengan kredit-kredit lunak.
“Contoh di Jombang, 98 penggilingan Padi menengah ke bawah, coba kita aktifkan, otomatis kalau 1 penggilingan Padi menyerap 10 ton kali 98, sudah 9800 kilogram, sudah hampir 1000 ton bisa terserap setiap hari” ulas dia.
Terkait adanya kebijakan HPP Gabah 2025 sebesar Rp. 6.500 per Kilogram GKP, Mochamad Soleh menyebutkan, kebijakan tersebut merupakan program yang bagus dan dapat membuat petani sejahtera.
“Program Pak Prabowo harus kita dukung, kembali ke rakyat,” pungkas Mochamad Soleh.