GRESIK – Anggota DPR Komisi VI, Khilmi dari Dapil Lamongan dan Gresik, mengapresiasi kinerja PT Waskita Toll Road (WTR) yang sudah melakukan ekspansi bisnis sehingga mampu berkontribusi positif dalam pembangunan ruas jalan tol yang terbentang dari Pulau Jawa dan Sumatera.
Hal tersebut ia sampaikan dalam sosialisasi “Sosialisasi Sektor Kontruksi Membangun Negeri, Membangun Masyarakat,” di Hotel Khas, Gresik, Jawa Timur (9/4/2023).
Menurut Khilmi, PT Waskita Toll Road yang berdiri sejak tahun 2014, sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini tak lepas dari strategi bisnis yang dilakukan oleh PT WTR dalam mengelola portorfolio dan mengembangkan bisnisnya selama 10 tahun lebih.
“Strategi yang tepat menjadikan PT WTR mampu berkembang dan membangun ruas jalan tol di berbagai tempat di Indonesia,” ujarnya. PT WTR juga aktif melakukan aksi korporasi, sehingga bisnisnya terkonsolidasi dengan baik.
“Saya melihat strategi yang dijalankan berhasil membangun konektifitas dengan mendorong pertumbuhan arus distribusi logistik maupun masyarakat yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayah di mana ruas-ruas tol tersebut berada,” kata anggota DPR dari Fraksi Gerindra ini.
Menurut Khilmi, hingga akhir tahun 2022, PT WTR memiliki 10 ruas jalan tol dengan panjang hingga 561 km yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Sementara pada Tahun 2019, WTR berhasil meraih prestasi dengan kepemilikan 18 ruas tol dengan total panjang hingga 1.018 Km.
Sebagai investor sekaligus developer jalan tol terkemuka, pihaknya sangat mendukung langkah konsisten WTR dalam melakukan strategi aksi korporasi melalui divestasi ruas tol yang juga untuk mendukung proses restrukturisasi PT Waskita Karya selaku induk perusahaan WTR.
“Keberhasilan WTR dalam mendivestasi ruas-ruas tolnya menjadi bukti kepada publik bahwa ruas tol milik WTR memiliki value dan nilai jual yang baik,“ kata Khilmi.
Khilmi melihat PT WTR memiliki road map yang tepat untuk mengembangkan strategi bisnis. Lantaran mereka didukung dengan sumber daya manusia yang kompeten, sistem teknologi yang terintegrasi, sinergi dengan rekan bisnis, serta inovasi yang dijalankan sesuai dengan nilai-nilai AKHLAK.
Anggota Komisi VI ini berpesan agar WTR fokus dalam merealisasikan aksi korporasi serta mempercepat penyelesaian konstruksi ruas-ruas tol yang sedang dibangun.
“Hal ini sejalan dengan misi WTR dalam membangun ruas-ruas tol yang terintegrasi untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan Sumatra,” tutur Khilmi.
Untuk diketahui, saat ini kepemilikan Jalan Tol PT WTR terdiri dari sejumlah proyek tol yang sudah mereka kerjakan. Di antaranya, adalah :
Kepemilikan Mayoritas.
Terdiri dari : Tol Pemalang – Batang (39,20 Km), Tol Pasuruan – Probolinggo (43,75 Km), Tol Ciawi – Sukabumi (54 Km), Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (16,78 Km), Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar (38,29 Km), Tol Kayuagung – Palembang – Betung (111,69 Km)
Kepemilikan Saham Minoritas.
Terdiri dari : Tol Cimanggis – Cibitung (26,18 Km), Tol Depok – Antasari (27,95 Km), Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (60,10 Km), Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143,25 Km).
Aksi Korporasi
Desember 2019, Tol Solo – Ngawi (90,43 Km) dan Jalan Tol Ngawi – Kertosono (108,20 Km).
Kemudian pada April 2021 Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi (61,70 Km).
Juni 2021 Tol Semarang – Batang (75 Km) dan Tol Cinere – Serpong (10,14 km).
Oktober 2021 Tol Cibitung – Cilincing (34,76 Km), bulan Juni 2022 Tol Cimanggis – Cibitung (26,18 Km) dan Agustus 2022 Tol Kanci – Pejagan (35 Km).
Agustus 2022 Tol Pejagan – Pemalang (57,50 Km).