SURABAYA – Fenomena prostitusi memang beragam caranya. Jasa kenikmatan syahwat kian menjamur seiring dengan perkembangan dunia sosial. Salah satunya adalah layanan VCS yang dikenal dengan Video Call Sex.
Mulai dari Facebook, Instagram, Twitter dan lain lain banyak penyedia jasa VCS. Para penikmat jasa VCS ini tinggal mencari akun yang bersedia VCS. Bahkan, untuk penyaluran syahwat ini banyak sekali layanan yang ditawarkan. Karena memang akun-akun ini tidak hanya menyediakan layanan VCS saja. Ada juga yang menyediakan layanan CS (Chat Sex) saja. Hampir keseluruhan akun-akun penyedia jasa ini memiliki foto profile dengan ragam cewek-cewek sexy.
Namun, bagi para pengguna jasa ini harus berhati-hati, karena banyak juga yang menipu. Terkadang, para penyedia jasa layanan ini hanya mengumbar rayuan namun ketika pengguna sudah berminat dan mentransfer uang hasilnya penipuan.
Namun tak sedikit pula yang betul-betul nyata menyediakan jasa VCS. Sehingga para pengguna mendapatkan sejumlah fasilitas yang ditawarkan dengan beragam tarif.
Fenomena VCS sendiri adalah dua belah pihak melakukan komunikasi yang mengandung unsur seksual. Misalnya, berkirim foto untuk CS hingga berkirim video untuk yang VCS. Dan VCS ini juga bertambah dengan layanan video call. Sehingga antara pengguna dan penyedia dapat langsung berfantasi melalui jaringan video call.
Karena selalu menjurus terhadap konten sexual maka tak jarang VCS ini dilekatkan dengan asumsi negatif. Bahkan, istilah VCS ini juga bisa dikategorikan prostitusi online karena didalamnya mengandung unsur transaksi.
Semakin Mudah Mencari Penyedia Jasa VCS di Sosmed
Kabarjatim melakukan penelusuran di sejumlah media sosial. Akun-akun penyedia jasa VCS ini kian menjamur. Rata-rata mereka memiliki jumlah pengikut di atas 1000. Tak jarang, mereka juga menambah kata “real” di belakang nama-nama akun.
Salah satunya adalah di jejaring sosmed Twitter. Begitu mengetikkan “VCS’ di kolom pencarian, langsung muncul sejumlah akun yang menyediakan jasa VCS dengan tarif yang beragam. Akun-akun ini menyertakan gambar cewek-cewek berbaju sexy yang memancing syahwat. Tak hanya itu, di akun tersebut juga mencantumkan nomer telpon yang bisa dihubungi.
“Malem Beb. Open VCS bisa sekarang real. No tipu tipu yaa hubungi 088286***,” tulis akun @yanireal5.
Sistem pembayaran yang diberlakukan oleh para penyedia jasa VCS ini pun beragam. Selain melayani pembayaran via transfer bank dan E-wallet, penyedia jasa ini juga melayani pembayaran berupa pulsa.
“Open VCS bertarif yaa. Via rekening, via pulsa, WA-0815****,” tulis akun @mona94123420 dengan menyertakan tanda pagar VCS.
Pun demikian dengan Instagram. Di medsos yang sudah diakuisisi Facebook ini juga ada akun-akun penyedia jasa VCS. Tinggal ketik di kolom pencarian dengan kata VCS, maka secara otomatis muncul beberapa penyedia layanan VCS.
Tak hanya itu, di jejaring Chating seperti Michat, juga banyak penyedia jasa VCS. Terlebih lagi, jejaring ini dilengkapi dengan fasilitas ‘people Arround’. Fasilitas ini, bisa melakukan pencarian akun dengan radius yang bisa dicustom oleh pengguna. Rata-rata mereka memang foto sexy dan menyertakan diskripsi bahwa akun ini menyediakan layanan tersebut. Namun tak sedikit laki-laki yang menjadi korban VCS ini. Fenomena VCS ini juga banyak yang beranggapan bagian dari modus prostitusi online yang juga kian marak.