SURABAYA – Wakil Rais PWNU Jawa Timur KH Anwar Iskandar mengingatkan, program NU ke depan membutuhkan keseriusan dalam menangani masalah kemiskinan, membantu fakir miskin dan kaum dhuafa lainnya.
Dalam program tersebut, mempunyai keterkaitan dengan bidang pendidikan. Karena itu, anak-anak miskin wajib disantuni dan ditampung di pondok-pondok pesantren.
“Kita tidak usah lagi berpikir, apakah mereka anak-anak orang NU atau bukan. Siapa pun yang membutuhkan pendidikan, harus kita perhatikan,” tutur KH Anwar Iskandar, yang segera dilantik sebagai Wakil Rais Aam PBNU periode 2022-2027 hasil Muktamar ke-34 NU.
Kiai Anwar Iskandar mengungkapkan hal itu, terkait dengan program-program yang telah dirancang PWNU Jawa Timur ke depan. Dalam pertemuan gabungan di PWNU Jatim, Selasa lalu, sekaligus membahas pengisian kepengurusan yang segera memperkuat jajaran PBNU di Jakarta.
Menurut Kiai Anwar Iskandar, yang juga Pengasuh Pesantren Al Amin Kasinan Kota Kediri, anak-anak yang tak mampu dari kalangan dhuafa’ bisa ditampung di pesantren-pesantren yang tersebar di wilayah Jawa Timur.
“Ya, misalnya, di Pondok Pesantren asuhan Gus Fahrur (Ponpes An-Nur Bululawang, Malang), bersedia berapa anak. Demikian pula ponpes lainnya. Minimal diawali dari ponpes yang diasuh jajaran PWNU Jatim dulu,” tutur Kiai Anwar Iskandar, yang selama ini menjadi juru bicara Rais Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Manshur.
Tokoh Jatim Memperkuat PBNU
Sejumlah figur di jajaran PWNU Jawa Timur mendapat amanah untuk memperkuat jajaran kepengurusan PBNU periode 2022 -2027. Namun, dua kader dari Jawa Timur KH Abdussalam Shohib (Wakil Ketua PWNU Jatim) dan KH Abdurrohman Al-Kautsar (Gus Kautsar) tidak bersedia di PBNU dan bertekad untuk tetap di jajaran kepengurusan PWNU Jawa Timur.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf beberapa waktu lalu, telah mengumumkan, Susunan Kepengurusan PBNU periode 2022-2027. Di dalamnya, terdapat nama Prof Akh Muzakki (Sekretaris PWNU Jatim sebagai Wakil Sekjen PBNU), KH Reza Ahmad Zahid (Wakil Ketua PWNU Jatim sebagai Wakil Sekjen PBNU, termasuk juga KH Anwar Iskandar (Wakil Rais PWNU Jatim sebagai Wakil Rais Aam PBNU).
Sedang nama-nama lain, adalah Prof Abd A’la, KH Ahmad Fahrur Rozi, dan KH Ma’shum Abdullah Faqih serta kader lainnya.
Atas kenyataan itulah, PWNU Jawa Timur menggelar pertemuan khusus di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, rapat gabungan syuriah dan tanfidziah. Pertemuan berlanjut dengan rapat gabungan di PWNU Jawa Timur, Selasa 25 Januari 2027.
Pada kesempatan itu, Katib Syuriah PWNU Jatim KH Syafruddin Syarif mengingatkan pentingnya NU berjalan sesuai aturan AD/ART yang berlaku.
Kiai Syafruddin menekankan pentingnya mengedepankan kader muda, juga menjadi bagian penting. Di samping akomodasi terhadap peran tokoh pesantren yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur guna memperkuat jajaran PWNU Jawa Timur.