Kabarjatim-Besok memasuki perdagangan di awal tahun 2022. Sejumlah analis saham telah memprediksi beberapa saham yang bisa dipilih oleh para investor. Namun, hal ini tetap memperhatikan sentimen yang bisa mendorong IHSG (IHSG) di awal tahun 2022.
Head of Research Henan Putihrai Sekuritas, Robertus Yanuar Hardy mengatakan, ada beberapa rekomendasi saham yang bisa diperhatikan pada awal perdagangan 2022 besok.
“Kalau dilihat rekomendasi kami masih didominasi oleh sektor telekomunikasi dan perbankan, dimana sektor telekomunikasi kami masih meyakini tren digitalisasi masih membutuhkan infrastruktur yang mumpuni juga untuk meningkatkan akselerasinya,” ujar Robertus, seperti dikutip dari Idxchannel.com, Minggu (2/1/2022).
“Kita lihat mungkin selain pendapatan dari legacy juga pendapatan digital fiber optic Indihome semakin menguatkan struktur profitabilitas dari Perseroan. Kedepannya kita meyakini masih akan tumbuh cukup signifikan seiring dengan adopsi gaya hidup baru yang semakin terdigitalisasi masyarakatnya,” jelas dia.
Untuk Telkom dalam sepekan kedepan, jika masih bisa bertahan di level 4.080 – 4.100, menurut Robertus masih bisa menjadi pijakan untuk melaju ke level 4.200 – 4.300 kembali.
Sedangkan untuk TOWR, meski cenderung tertekan pergerakan harga sahamnya dari segi trennya dalam jangka menengah. “Mungkin kalau kita lihat untuk jangka panjangnya sebenernya masih ada potensi kalo misalkan dia bertahan di 1.100 misalnya, ini kemungkinan masih ada potensi menguji kembali level 1.200 – 1.250,” katanya.
Kemudian untuk BMRI, terlihat bahwa Bank Mandiri memiliki eksposur terhadap korporasi cukup besar, sehingga diharapkan sektor korporasi bisa menyumbang pendapatan maupun pencairan kredit yang lebih tinggi lagi bagi Bank Mandiri kedepannya.
“Tren (BMRI) masih sideways, kalau masih bisa bertahan di level 7.000 – 6.900 itu sebenarnya masih ada potensi peluang untuk bisa melanjutkan penguatan di level 7.400 – 7.600,” ujarnya.
Pergerakan jangka panjang, lanjut Robertus, masih cukup baik untuk tren yang lebih positif lagi. Sebab tren sideways yang ada saat ini sedang mencari arah untuk bisa bertahan di level 6.900 – 7.000 berarti terbuka peluang ke 7.600.
Terakhir untuk BBNI, yang ditopang wacana mengakuisisi suatu bank mini untuk bisa dijadikan bank digital, kemungkinan menurut Robertus akan terlaksana di awal 2022, kuartal I atau II.
“Tentu ini bisa menambah sentimen positif lagi kedepannya, kalau kita melihat pergerakan yang sama seperti BMRI, BBNI masih mencari arah mungkin kalau bisa bertahan di level 6.650 potensi untuk menguji 7.250 – 7.500 itu masih terbuka lebar,” jelasnya. Dengan demikian, hal itu masih tergantung dengan rencana Bank BNI mengakuisisi bank mini tadi dan juga rencana digitalisasi lebih lanjut.