SURABAYA: Desember, menjadi bulan yang diidam-idamkan bagi sebagian besar wanita di Indonesia. Sejak ditetapkannya Hari Ibu Nasional pada 22 Desember, keberadaan wanita di Indonesia lebih dihargai. Hal itu seiring dengan semangat wanita Indonesia dalam meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Pada peringatan Hari Ibu Nasional tahun ini, saya ingin bercerita sedikit tentang kegigihan seorang ibu rumah tangga yang mampu membagi waktu antara mengurus keluarga dan warga masyarakat. Saya, Achmad Ardiandra (18), Mahasiswa semester 1 bidang Ilmu Komunikasi di Universitas Trunojoyo Madura.
Bagi perempuan yang sudah menikah, mengurus urusan rumah tangga tidaklah mudah. Belum lagi, jika dikarunia seorang anak. Ribet, pusing dan segala macamnya menjadi satu. Namun bagi sebagian besar wanita, kehadiran anak justru membawa hikmah tersendiri. Seberat apapun tugas yang diembannya juga akan terasa ringan.
Seperti yang dialami Bu RT, sapaan akrab Ibu Zainab (37) warga asal Pragoto Surabaya. Anak kedua dari pasangan Abah Asmali dan Umi Khadijah, sejak dua tahun terakhir ini telah mengabdikan diri sebagai Ibu RT. Ya, dia telah dipercaya oleh warga masyarakat untuk menjadi sosok pemimpin di kampungnya.
Menjadi sosok pemimpin sangatlah tidak mudah, butuh kepercayaan yang tinggi dari warga masyarakat.
Bu RT dikaruniai tiga orang anak. Anak pertama bernama Asroful Malik (14). Saat ini sedang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Dalwa, Bangil Pasuruan. Sedangkan Anak kedua dan ketiga bernama Najiha Aisyah Puteri (12) dan Latifa Mirzani Az-Zahra (9). Keduanya saat ini masih duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri 4 Sidotopo.
Jika ditanya kesibukan Bu RT tidak perlu diragukan lagi. Sebab, selain mengurus urusan rumah tangga, Bu RT kerap disibukkan dengan urusan-urusan warga. Seperti ibu rumah tangga pada umumnya, Bu RT tidak melupakan tugas dan kewajibannya sebagai istri sekaligus ibu dari anak-anaknya. Memasak, mencuci, mengepel, mengantar anak-anak ke sekolah hingga menemaninya belajar.
Bu RT hidup dalam lingkungan keluarga agamis. Selain pendidikan umum, dia juga mengedepankan pendidikan agama bagi anak-anaknya. Bahkan, setiap selepas Maghrib dia meminta anak-anaknya untuk belajar mengaji. Hal itu tentu demi masa depan anaknya.
Dalam lingkungan keluarga, Bu RT dikenal sebagai sosok yang tegas, ulet dan mengayomi. Begitupun di lingkungan sekitar, Bu RT dikenal sebagai sosok yang bertanggungjawab. Segala bentuk pelayanan di masyarakat dikerjakan sesuai dengan porsinya. Mulai layanan administrasi kependudukan, pembinaan masyarakat, bahkan menjadi narahubung yang baik antara warga dengan kelurahan setempat.
Terakhir, dia turut andil dalam mensukseskan program pemerintah berupa vaksinasi covid-19. Semua warga dilakukan pendataan untuk didaftarkan sebagai peserta vaksinasi covid-19. Bukan tidak mungkin, virus yang sudah menjadi perhatian dunia ini menghantam seluruh lapisan masyarakat. Dengan harapan, adanya vaksinasi covid-19 ini mampu meminimalisir penyebaran covid-19 di lingkungan sekitar.
Sebagai Ibu RT, Bu RT ini juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Mulai dari sosialisasi penanganan covid-19, pemberian bantuan permakanan bagi lansia, stunting, PKK, dan penggerak 3M. Gerakan 3M ini dilakukan untuk mencegah adanya Demam Berdarah Dengue (BDD), terutama disaat musim penghujan. Kebersihan lingkungan ini sangat penting untuk menjaga kesehatan warga dari marabahaya penyakit yang ditimbulkan dari lingkungan yang kurang bersih.
Disela-sela kesibukannya yang padat, Bu RT tak pernah sedikitpun merasa terbebani. Justru sebaliknya, hal itu dilakoninya dengan penuh semangat. Bahkan jiwa ke-ibuannya juga diterapkan dalam kegiatan PAUD.
“Capek pasti ada, kadang ya ngomel-ngomel pas nyampe dirumah. Tapi itu semua dilakukan dengan enjoy,” ujar Ikhwan, Suami Bu RT.
Baginya, seberat apapun tugas dan tanggungjawab istrinya sebagai ketua RT harus selalu didukung oleh orang-orang terdekatnya. Sebab hal itu menyangkut kemaslahatan warga sekitar. Dan semua pekerjaan yang berat akan terasa ringan jika dilakukan dengan ikhlas.
Oleh : Achmad Ardiandra
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura.