Mengungkap Sejarah Kerajaan Majapahit: Fakta Menarik yang Jarang Dibahas!

Mengungkap Sejarah Kerajaan Majapahit Fakta Menarik yang Jarang Dibahas!

Kerajaan Majapahit menjadi salah satu topik penting dalam jurnal sejarawan karena warisannya yang besar terhadap sejarah Nusantara. Tak hanya dikenal sebagai kerajaan terbesar di Asia Tenggara, Majapahit juga menyimpan banyak pelajaran penting bagi generasi sekarang. Yuk, kita bahas lebih dalam mengenai sejarah Kerajaan Majapahit dan berbagai hal menarik yang mungkin belum kamu ketahui!

Apa Itu Kerajaan Majapahit?

Mengenal Majapahit dari Awal Berdirinya

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada abad ke-13 di Jawa Timur. Berdiri pada tahun 1293 oleh Raden Wijaya, kerajaan ini menjadi simbol kejayaan Indonesia di masa lampau. Dalam banyak jurnal sejarawan, Majapahit digambarkan sebagai kerajaan yang memiliki sistem pemerintahan yang rapi dan struktur ekonomi yang kuat.

“Majapahit adalah bukti bahwa Nusantara pernah menjadi pusat peradaban yang maju di Asia Tenggara,” – Prof. Dr. Sri Margana, Sejarawan Universitas Gadjah Mada.

Lokasi Strategis yang Membentuk Sejarah

Berpusat di wilayah Trowulan, Mojokerto, Majapahit berkembang pesat berkat lokasi strategisnya. Daerah ini memiliki jalur dagang yang ramai, menjadi penghubung antara perdagangan domestik dan internasional.

Raja-Raja Terbesar dalam Sejarah Kerajaan Majapahit

Raden Wijaya: Pendiri dan Peletak Dasar Kekuasaan

Raden Wijaya bukan hanya pendiri Majapahit, tetapi juga sosok strategis yang berhasil membentuk aliansi dengan pasukan Mongol untuk melawan Jayakatwang. Setelah berhasil mengusir mereka, ia mendirikan kerajaan yang kemudian dikenal sebagai Majapahit.

Hayam Wuruk: Masa Keemasan Majapahit

Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk (1350–1389), Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Wilayah kekuasaannya membentang dari Semenanjung Malaya hingga Papua. Bersama Mahapatih Gajah Mada, Hayam Wuruk memperluas pengaruh Majapahit secara signifikan.

“Gajah Mada adalah simbol integrasi nasional pertama di Nusantara,” – Dr. Agus Aris Munandar, Arkeolog dan Sejarawan UI.

Peran Gajah Mada dan Sumpah Palapa

Makna Sumpah yang Mengubah Sejarah Nusantara

Gajah Mada, tokoh legendaris dalam sejarah Kerajaan Majapahit, terkenal dengan Sumpah Palapanya. Ia bersumpah tidak akan menikmati buah palapa (kenikmatan duniawi) sebelum berhasil menyatukan Nusantara.

Sumpah ini bukan hanya semangat patriotisme, tapi juga strategi politik yang visioner. Dalam berbagai jurnal sejarawan, disebutkan bahwa Sumpah Palapa menjadi pemicu ekspansi besar Majapahit.

Sistem Pemerintahan dan Ekonomi Majapahit

Struktur Kekuasaan yang Kompleks Tapi Efisien

Majapahit memiliki struktur pemerintahan yang tertata rapi. Raja adalah pemimpin tertinggi, dibantu oleh para mahapatih, raja muda, dan para rakryan. Pembagian kekuasaan ini membantu pemerintahan berjalan stabil dan efektif.

Sistem Perdagangan dan Pajak

Majapahit dikenal sebagai kerajaan dagang yang sukses. Mereka menjalin hubungan dagang dengan India, Tiongkok, hingga Timur Tengah. Pajak dikenakan secara sistematis, dan hasil bumi menjadi komoditas utama perdagangan.

“Majapahit adalah kerajaan yang memahami pentingnya koneksi internasional jauh sebelum era globalisasi,” – Prof. Peter Carey, Sejarawan Oxford University.

Kebudayaan dan Seni dalam Kerajaan Majapahit

Arsitektur dan Seni Pahat yang Megah

Majapahit meninggalkan jejak budaya luar biasa, seperti Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, dan peninggalan arsitektur lainnya di Trowulan. Seni pahat dan ukir dari zaman ini mencerminkan kemegahan dan filosofi hidup masyarakatnya.

Sastra dan Kitab-Kitab Penting

Kitab Negarakertagama dan Sutasoma adalah dua karya besar dari masa Majapahit. Dalam jurnal sejarawan, kedua kitab ini dianggap sebagai bukti literasi tinggi masyarakat Majapahit dan catatan penting dalam sejarah Nusantara.

“Negarakertagama adalah ensiklopedia sejarah Majapahit yang masih relevan hingga kini,” – Dr. I Wayan Ardika, Sejarawan dan Budayawan Bali.

Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Faktor Internal dan Eksternal

Majapahit mulai melemah setelah wafatnya Hayam Wuruk. Konflik internal antar pewaris tahta, ditambah serangan dari luar seperti Kesultanan Demak, membuat Majapahit kehilangan pengaruhnya.

Perubahan agama dan masuknya Islam secara massif juga menjadi faktor yang mempercepat keruntuhan kerajaan ini.

Warisan yang Tetap Hidup

Meski kerajaan ini runtuh pada akhir abad ke-15, warisannya masih sangat terasa. Beberapa sistem pemerintahan, hukum adat, dan budaya Jawa masih mewarisi jejak Majapahit.

“Majapahit tidak pernah benar-benar hilang. Ia hidup dalam identitas budaya dan sejarah bangsa Indonesia,” – Prof. Ahmad Mansur Suryanegara, Sejarawan.

Majapahit dalam Kajian Jurnal Sejarawan Modern

Relevansi Majapahit di Era Sekarang

Banyak akademisi modern yang terus mengkaji sejarah Majapahit untuk memahami akar kebangsaan Indonesia. Studi tentang integrasi wilayah, sistem pemerintahan, hingga budaya pluralisme, menjadi sorotan penting.

Tantangan Pelestarian Sejarah

Sayangnya, masih banyak situs dan artefak Majapahit yang belum terlindungi dengan baik. Padahal, hal ini penting sebagai bagian dari edukasi sejarah untuk generasi muda.

“Jika kita tidak melestarikan sejarah Majapahit, kita kehilangan salah satu akar kuat kebangsaan kita,” – Dr. Restu Gunawan, Direktur Sejarah Kemendikbudristek.

Kesimpulan

Sejarah Kerajaan Majapahit bukan hanya soal kejayaan masa lalu, tapi juga cermin bagi kita saat ini. Dari kepemimpinan yang bijak, sistem politik yang stabil, hingga visi kebangsaan yang kuat, semuanya patut kita pelajari dan lestarikan.

Mari jadikan Majapahit sebagai inspirasi dalam membangun bangsa yang bersatu, kuat, dan berdaulat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *